tag:blogger.com,1999:blog-12072182124659380722024-03-05T11:12:53.666+07:00ardhanareswaraArdhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.comBlogger23125tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-83722443485933833952013-10-01T13:16:00.001+07:002013-10-01T13:16:49.476+07:00Gestok 2013<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kejadian yang sungguh mengejutkan di pagi hari pada tanggal 1 Oktober 1965. Beberapa perwira tinggi TNI AD lenyap ditelan lubang buaya. Tokoh yang sedemikian dekatnya dengan Presiden Soekarno saat itu ditumpas oleh segelintir orang yang haus akan sebuah kekuasaan.<br />
<br />
Prolog kesejarahan kerajaan Singhasari tidak akan bisa lenyap dibenak masyarakat Indonesia. Sebagaimana berpengaruhnya keris yang dibuat oleh Empu Gandring yang menewaskan sang pembuatnya sendiri. Begitu pula dengan perjalanan politik kerajaan Singhasari yang diwarnai pertumpahan darah antar keturunan Ken Arok.<br />
<br />
2013.<br />
<br />
30 September 2013 terdengar suara yang keras dari toa yang dipasang di sekitar rumah Kepala Dusun Bejen. Intinya, Pak Dukuh memerintahkan untuk memasang Sang Saka Merah Putih setengah tiang. Dan terpasanglah dengan gagahnya di pinggir-pinggir rumah dengan keadaan yang hanya setengah tiang. Maklumlah, masyarakat yang tertib akan perintah dukuhnya.<br />
<br />
1 Oktober 2013, berjalan satu hari dari hari sebelumnya. Hari ini, Sang Merah Putih terombang-ambing di udara dengan keadaan yang berbeda dari hari yang lalu. Hari ini, dengan gagahnya bendera yang sakral itu terpasang penuh di ujung tiang. Oh, ini hari Kesaktian Pancasila.<br />
<br />
Sesakti apakah Pancasila hingga mempunyai hari khusus di 1 Oktober? Apakah tidak salah tanggal itu? Ah, ini cuma akal-akalan rezim Soeharto saja. </div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-43278794950717978152013-07-13T00:23:00.000+07:002013-07-13T00:23:28.485+07:00Rodat New Article<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgKGS5sZDMIai3pMdtxMcoyhsdV4nIU2Wx0Wc44YDqxtl9D9al6RK7qdrAr3x7SZw9cxc44pnvFnoIts96m59pcNWeOzcI0BYhLi5iD536c5eatnL_CdhoEKTQKxh58y81ek6IuSqOBD1/s1600/DSC_0537.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwgKGS5sZDMIai3pMdtxMcoyhsdV4nIU2Wx0Wc44YDqxtl9D9al6RK7qdrAr3x7SZw9cxc44pnvFnoIts96m59pcNWeOzcI0BYhLi5iD536c5eatnL_CdhoEKTQKxh58y81ek6IuSqOBD1/s400/DSC_0537.JPG" width="400" /></a></div>
<span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;"><br /></span>
<span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Ternyata tuntutan untuk menulis sejarah ini harus berjalan lagi ditengah minimnya referensi yang mengupasnya lebih dalam. Sebelumnya, sudah pernah ditampilkan artikel mirip seperti ini dengan judul Tari Leyek. Tapi itu jauh dari referensi yang jelas sumbernya. Meski </span><i style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px;">awur-awuran</i><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">jalan opini saya tetapi sebuah tuntutan untuk menulis lagi menjadikan saya untuk belajar lagi lebih dalam. Prolog.</span><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Di mata masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Bantul, terdapat suatu kesenian yang merupakan asli dari karya masyarakat Bantul. Perpaduan antara budaya Jawa dengan budaya Islam meleburnya menjadi sebuah sajian langka di zaman sekarang. Terlebih, kesenian ini hanya terkenal seperti di daerah sekitar Makam Sewu, sebagian Bantul Kota, dan daerah Jejeran.</span><br /><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Tidak terlepas dari tokoh sejarah yang bermain di belakangnya. Seperti Ki Ageng Mangir, Panembahan Bodho dan sepertinya ada juga tokoh Ki Ageng Jejer. Mereka hidup se-zaman. Masa akhir Kasultanan Demak, masa Kasultanan Pajang dan awal Kasultanan Mataram. Dan jangan lupakan peran Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.</span><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Jaringan Jalasutera, sebuah jaringan para wali dari alas Mentaok hingga Demak Bintoro. Melalui jaringan inilah, Sunan Kalijaga melebarkan sayap dakwahnya melalui santri-santrinya. Salah duanya adalah, Panembahan Bodho dan Ki Ageng Jejer. Panembahan Bodho bertugas di Bantul sebelah Barat sedangkan Ki Ageng Jejer bertugas di Bantul sebelah Timur.</span><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Hubungan inilah yang memungkinkan, kesenian Rodat seperti berpusat di tempat keduanya bersemayam. Panembahan Bodho yang berdomisili di daerah Wijirejo dan Ki Ageng Jejer yang berdomisili di Jejeran. Tidak hanya kedua daerah tersebut yang berkembang kesenian Rodat. Santri-santri dan ahli bait kedua tokoh tersebut pun mengembangkan kesenian ini di daerahnya.</span><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Salah satunya adalah Bejen. Sebuah daerah di arah tenggara dari pusat kota Bantul. Sebuah kademangan besar di masa lalu. Di sini ditemukan salasilah keturunan dari Panembahan Bodho dan juga ada sebagian santri dari Ki Ageng Jejer. Dan ditemukan pula sisa-sisa peninggalannya berupa kesenian Rodat.</span><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><br style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;" /><span style="color: #52483e; font-family: Tahoma, 'century gothic', Arial, verdana, sans-serif; font-size: 13px;">Rodat, kesenian tabuhan rebana khas jawa dengan suguhan menari yang elok. Versi ini mengartikan bahwa Rodat adalah seni tabuhan rebana sedangkan suguhan tarian tersebut bernama Tari Leyek. Keduanya memang tidak dapat dipisahkan, sehingga cara pengartian yang berbeda adalah hal yang wajar. Dan kesenian inilah yang merupakan hasil dari olah keterampilan masyarakat Bantul sendiri.</span></div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-60981120338489215702013-07-13T00:06:00.000+07:002013-07-13T00:06:35.517+07:00Cara Remaja Masjid Bejen Bangunkan Sahur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://krjogja.com/news_image/img/180054" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="247" src="http://krjogja.com/news_image/img/180054" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="caption">Puluhan reaja masjid Bejen keliling kampung membangunkan orang sahur. (Foto : Yusron Mustaqim)</span></td></tr>
</tbody></table>
<strong>BANTUL (KRjogja.com) </strong>-
Di pagi yang sunyi terdengar musik klotekan berusaha memecah keheningan
malam. Meski hanya menggunakan alat musik kentongan, bas dari paralon
bekas tetapi menghasilkan suara merdu. Secara kompak puluhan pemuda
melantunkan lagu-lagu salawat, lagu nasional maupun lagu pop ngetren
saat ini.<br />
<br />
<div class="pull-left detail-content">
Suasana ini selalu terlihat setiap pagi dini hari selama
bulan Ramadan di Dusun Bejen Bantul. Sejak pukul 02.00 WIB puluhan
pemuda yang tergabung dalam remaja masjid Darussalam berkumpul bersama
di depan masjid. Dengan membawa alat musik seadanya, bahkan ada bekas
besi gergaji mesin pun digunakan sebagai alat musik.<br />
<br />
“Ini
spontanitas kami lakukan saat bulan Ramadan tiba. Setiap pagi menjelang
sahur kami berkumpul bersama untuk gugah-gugah(membangunkan ,red)
masyarakat untuk sahur. Dengan alat musik seadanya kita keliling kampung
bersama,” kata Jazid Maskul (23), seksi takjilan dan penjaga gudang
remaja masjid Darussalam saat ditemui KRjogja.com di sela-sela keliling
kampung, Jumat (12/07/2013).<br />
<br />
Disebutkan, kegiatan tersebut menjadi
salah satu even rutin yang telah digelar sejak 5 tahun terakhir ini.
Kehadiran musik klotekan ini memang selalu ditunggu-tunggu masyarakat
luas. Karena banyak warga menggantungkan rombongan pemuda ini untik
menyiapkan santap sahur. <strong>(Usa)</strong><br />
<strong><br /></strong>
<strong>http://krjogja.com/read/180054/cara-remaja-masjid-bejen-bangunkan-sahur.kr</strong></div>
</div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-29576314140508719272011-11-29T21:58:00.001+07:002011-11-29T22:36:59.015+07:00good government<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="faq-answer" style="display: block;">
Kunci utama memahami
good governance adalah pemahaman atas prinsip-prinsip di dalamnya.
Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur kinerja
suatu pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia
telah bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance.
Menyadari pentingnya masalah ini, prinsip-prinsip good governance diurai
satu persatu sebagaimana tertera di bawah ini:<br />
1. Partisipasi Masyarakat<br />
Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik
secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang
mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.<br />
2. Tegaknya Supremasi Hukum<br />
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk
di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.<br />
3.<br />
Transparansi<br />
Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh
proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses
oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus
memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.<br />
4. Peduli pada Stakeholder<br />
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.<br />
5. Berorientasi pada Konsensus<br />
Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang
berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang
terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus
dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.<br />
6. Kesetaraan<br />
Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka.<br />
7. Efektifitas dan Efisiensi<br />
Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai
kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya
yang ada seoptimal mungkin.<br />
8. Akuntabilitas<br />
Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan
organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada
masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk
pertanggung jawaban tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari
jenis organisasi yang bersangkutan.<br />
9. Visi Strategis<br />
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke
depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta
kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan
tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas
kompleksitas kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi
perspektif tersebut.<br />
<br />
dari : http://www.transparansi.or.id/tentang/good-governance/ <br />
</div>
</div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-6567940495575678102011-11-27T07:45:00.001+07:002011-11-27T08:24:55.215+07:00Kademangan Bejen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kademangan merupakan kembangan dari sebuah kata dasar "demang" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai artian kepala distrik atau wedana pada zaman pemerintahan Belanda. Sehingga, dapat dibilang kademangan merupakan suatu wilayah yang dipimpin oleh seorang Demang.<br />
<br />
Bejen, sebuah pedukuhan di kelurahan Bantul. Letaknya tenggara jantung
kota Bantul, mungkin sekitar satu kilonan meter bila diambil sebuah
garis lurus. Rumah Sakit Panembahan Senopai Bantul diambil garis lurus
ke barat sekitar 200an meter. Inilah sebuah dusun yang mempunyai nama
Bejen.<br />
<br />
Banyak cerita yang menceritakan sebuah sejarah di mana Bejen merupakan
sebuah nama kuno. Menurut pengamatan penulis, nama Bejen mungkin sudah
ada bersamaan dengan nama Kademangan Ngepal (Palbapang sekarang) atau
lebih muda puluhan tahun setelah itu.<br />
<br />
Sekedar untuk mencicil sebuah proyek penulisan sejarah Bejen, mungkin
ada beberapa analisa yang dapat menjadi acuan bila Bejen merupakan
sebuah Kademangan dan merupakan desa kuno pula.<br />
<br />
1. Sebuah sil-silah tentang trah Bejen yang berasal dari keturunan Prabu
Brawijaya V (Prabu Kertabhumi). Dalam hal ini, mungkin pada generasi
ke-berapa dari darah Brawijaya mulai menetap di Bejen. Dalam sil-silah
ini disebutkan pula nama Panembahan Bodho yang berada di daerah
Wijirejo, Pandak. <br />
<br />
<br />
2. Adanya cerita tentang rumah-rumah megah dan
besar-besar lengkap beserta pagar-pagar menjulang di daerah Bejen, meski
saat ini semua itu mungkin telah hilang. Namun, cerita turun temurun
pun juga merupakan referensi yang cukup baik untuk dikembangkan lebih
lanjut. Khususnya terhadap sebuah nama yang menjadi sesepuh Bejen yakni
Simbah Demang putera dari Josetro alias Setro Menggolo alias Joyo
Setiko.<br />
<br />
3. Sebuah cerita dari kyai-kyai sepuh tentang perjalanan Sunan Cirebon
yang berusaha menangkap lintang yang jatuh di Makam Imogiri pada zaman
Sultan Agung Hanyokrokusumo. Tepat disekitar Langgar Al Mujahiddin
(Pondok Pesantren Hidayatul Falaah) itulah Sunan Cirebon sekedar melepas
penat sambil menunaikan ibadah sholat. Konon, dahulu ada seorang kyai
yang melihat cahaya <i>cemlorot</i> dari daerah langgar tersebut.<br />
<br />
4.
Sebuah kesenian Sholawatan Rodat yang merupakan peninggalan Panembahan
Bodho di daerah Wijirejo. Kemungkinan karena ada salah satu trah Bejen
yang mempunyai darah Panembahan Bodho, proses adanya Kesenian Rodat di
Bejen melalui sebuah mobilitas budaya oleh keturunan Panembahan Bodho.
Sampai saat ini, kesenian tersebut masih lestari dan menjadi khasanah
kebudayaan di Bejen.<br />
<br />
Wilayah cangkupan Kademangan Bejen belum diketahui secara pasti atau
hanya menyusuri kisah-kisah lama tentang Bejen. Kemungkinan wilayah
Pedukuhan Bejen saat ini ditambah beberapa wilayah lain. Semua ini tidak
akan menjadi legenda bila tidak ada nama yang menjadi sebuah tanda
tanya besar bagi keturunan Bejen, yakni nama Kyai Demang di Bejen dalam
suatu sil-silah yang diberikan oleh Simbah Badjuri (Bejen RT 06),
almarhum Simbah Djalal Syayuti, serta Simbah Moch, Maksum (kaum rois
Bejen).</div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-49196527404861790072011-11-25T22:25:00.001+07:002011-11-26T00:17:38.153+07:00Tegal Kedinding<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglWqb1ruriyNqIbadfCuQ-Y6oyXYBf3p2cxvvgNhFugYsWxfLKCreyIMya50H5dB0GnZjRsjnM0SSNkwW9MheYrGqs7ez0GQ1U2GOyDMk5IOZ1oZutOAkiJROmbmSdA4HfIQtK8AtoBeA/s1600/DSC_0682.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglWqb1ruriyNqIbadfCuQ-Y6oyXYBf3p2cxvvgNhFugYsWxfLKCreyIMya50H5dB0GnZjRsjnM0SSNkwW9MheYrGqs7ez0GQ1U2GOyDMk5IOZ1oZutOAkiJROmbmSdA4HfIQtK8AtoBeA/s400/DSC_0682.jpg" width="400" /></a></div>
Mengapa judulnya "Tegal Kedinding"?<br />
Adakah
yang bertanya sedemikian rupa seperti pertanyaan saya? Jawabnya butuh
panjang bulet deh kalo nerangin ini judul aneh banget. Antara Tegal sama
Kedinding apa hubungannya?<br />
<br />
TEGAL<br />
Tegalrejo,
Magelang, sebuah kecamatan yang berada dikawasan Magelang. Tepatnya di
desa Kombangan, terdapat sebuah pondok lusuh kuno bimbingan KH Yasin bin
Idris bernama Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'ien. Disini beberapa
tahun yang lalu Kyai Achmad Burhani menjadi murid Simbah Yai Yasin.<br />
<br />
KEDINDING<br />
Kedinding,
Surabaya, merupakan kawasan di dekat pantai yang memisahkan pulau Jawa
dengan pulau Madura yang akhirnya terhubung dengan jembatan Suramadu di
daerah Kenjeran. Tepatnya di Jalan Kedinding Lor 99 terdapat sebuah
pondok megah yang pernah diasuh oleh KH Achmad Asrori Al Ishaqi
almarhum. Disinilah Kyai Achmad Burhani mendapatkan ijazah berupa
amaliyah Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsabandiyyah al Utsmaniyyah dan
diangkat oleh Simbah Yai Asrori sebagai seorang Imam Khushusy.<br />
<br />
Suasana
malam itu benar-benar berubah ketika Kyai Achmad Burhani Asyahidi
berpulang dari tanah Haromain. Pondok pesantren di Jalan Urip Sumoharjo
19 Bejen ini berubah meriah hingga larut malam. Hiruk pikuk orang-orang
mulai dari yang bingung sampai orang ndak tahu wudel berjubel menanti
tamu Allah di Pondok Bejen (trending name).<br />
<br />
Sebelum di pondok,
Yai Burhani mampir dulu di Masjid Darussalam Bejen untuk melepas rindu
kepada rakyat yang ditinggal beliau selama 40 hari. Namun, meski Masjid
Bejen (Trending name #juga) beramai-ramai menyambut tamu-tamu Allah
dengan tata adat dusun, di pondok sendiri orang-orang yang mengaku
jama'ahnya beliau, Yai Burhani mempersiapkan seremonial ala mereka
sendiri.<br />
<br />
Pondok Bejen begitu ramai disamping Masjid Bejen juga
rame. Bedanya, yang di masjid itu orang kampung sedangkan yang di pondok
itu jama'ahnya beliau Yai Burhani. Persamaannya, mereka berdua (pondok
dan mesjid gan) berada di dusun Bejen. <br />
<br />
"Asholatu was salamu
'alaika ya Rasulullah, Asholatu wa salamu 'alaika ya Habiballah,
Thola'al badru 'alaina......" terdengar dengan keras dan agak kasar
sedikit (efek sound cuy), pokoknya orang yang baru santai-santai atau
sekedar tidur di tembok pada kaget.<br />
<br />
Santri-santri beliau, Yai
Burhani menyambut kedatangan Yai beserta Ibu Nyai dari mobil dengan
lantunan "Thola'al" ala santri-santri Kedinding ketika menyambut Habib
Umar al Jailaniy. Meriah meruah sholawat ini, dengan suasana yang
semangat putih-putih (Al Khidmah). <br />
<br />
Clink-clink!!!<br />
Hilang kemana para santri?<br />
Mereka kemudian beralih profesi seperti kebenaran berkata tentang
pengabdian santri terhadap guru. This job is Laden. Bukan nama dari
teroris yaa, bukan Usama bin Laden, ini lebih menggambarkan bagaimana
kesuasana ketika berada di Kombangan, Tegalrejo. Minuman teh hangat
manis tersaji dengan makanannya segera disiapkan di Ndalem Yai. Ditata
rapi agar tidak kesampluk terus tumpah ruah di karpet.<br />
<br />
Dan akhir cerita dari Tegal Kedinding adalah bagaimana suasana Al
Khidmah berjalan beriringan dengan kebiasaan Tegalrejo. Ibarat acaranya
itu Al Khidmah namun santri-santrinya loyalnya seperti anak-anak
Tegalrejo. Ini adalah kenang-kenangan anak-anak Pondok Kombangan cabang
Bejen :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNOL_RazjgIABT-pjm9Q8Lt2ncR_TWXpq2yx8uhTxqm9koL_XSqWEeUt6tI_WoNdKTcy68ZVZPM4VvB3bpPOk1bhbDDB5mp7LcREvwBRdDhRGoiTDkuAjt1W7DCyMR5jiZ-1zMxNAYWCU/s1600/DSC_0687.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNOL_RazjgIABT-pjm9Q8Lt2ncR_TWXpq2yx8uhTxqm9koL_XSqWEeUt6tI_WoNdKTcy68ZVZPM4VvB3bpPOk1bhbDDB5mp7LcREvwBRdDhRGoiTDkuAjt1W7DCyMR5jiZ-1zMxNAYWCU/s640/DSC_0687.jpg" width="640" /></a></div>
<br /></div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-86116461941512217712011-10-28T22:13:00.003+07:002011-10-28T22:15:19.411+07:00Dhiya'ud Daaroin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8CHEZvftqVVAlrIpAWXV6mFuux7HUrUoJ6iv_Pvdl8a2rXTq87PzsgIXNHyjtvUiEacEWYBClLgBK7SFSUjo8-JGkhOfM86vbRRrzazXfeLFa1-kVOtHVp8so_k5bFFgh75P8vsI7wQw/s1600/Adhiya%2527uddaroin.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="105" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8CHEZvftqVVAlrIpAWXV6mFuux7HUrUoJ6iv_Pvdl8a2rXTq87PzsgIXNHyjtvUiEacEWYBClLgBK7SFSUjo8-JGkhOfM86vbRRrzazXfeLFa1-kVOtHVp8so_k5bFFgh75P8vsI7wQw/s320/Adhiya%2527uddaroin.png" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Sebuah percakapan panjang akhirnya memberikan aku sebuah ilmu, memberikan tambahan wawasan tentang benar adanya yang bernama Bid'ah Wajib. Beberapa kalangan Islam yang berpikir modern, beberapa puluhan tahun yang lalu mempunyai misi-visi khusus untuk membasmi hal-hal yang berkaitan dengan Bid'ah dan teman-temannya. Tidak aneh bila kemudian, muncul beberapa kesalahpahaman antara golongan Islam satu dengan golongan lainnya karena sebuah adu dompa serta adu dalil.<br />
<br />
Nahwu Shorof merupakan hal yang baru dalam wawasan khasanah Islam. Pada zaman Nabi Muhammad SAW belum ada ilmu macam-macam bahkan Nahwu Shorof yang istilahnya penting untuk menjaga kemurnian Al Qur'an. Ini merupakan hal yang baru dalam Islam tentunya juga berkaitan dengan masalah ibadah karena membaca Al Qur'an merupakan sebuah ibadah amaliah bagi muslim. Bila, pembacaan Al Qur'an salah atau ada yang mengganti titah-titah mulia maka tentu kita tidak akan mengerti permasalahan itu.<br />
<br />
Sebelumnya saya waton namai dengan Adhiya'ud Daaroin yang menurut saya Cahaya Dua Rumah. Ternyata setelah melalui pembelajaran singkat, saya berada dipihak yang salah. Secara Nahwu Shorof, kata yang saya keluarkan akan mengandung makna lain. Tidak salah dalam pemilihan kata-katanya namun saya salah mengucapkannya. Dari sinilah saya mulai mengerti hal yang sebenarnya salah dan harus dibetulkan.<br />
<br />
DHIYA'UD DAAROIN<br />
artinya Cahaya Dua Rumah. Dua Rumah yang dimaksud adalah rumah dunia dan rumah akhirat.<br />
<br />
Dan sekarang saya suka Dhiya'ud Daaroin sebagai paraban maupun siap untuk direlease sebagai majelis taklim dan sholawat.</div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-49367003194834402682011-10-27T23:25:00.003+07:002011-10-27T23:26:02.392+07:00Happy Dzulhijjah 1432 Mubarak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://informasiaz.com/wp-content/uploads/2011/10/idul-adha.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="http://informasiaz.com/wp-content/uploads/2011/10/idul-adha.jpg" width="320" /></a></div>
Saya cuma mau ngucapin tentang kehadiran bulan "Besar" dalam kalender Islam, hajatan terbesar umat Islam pun dilaksanakan pada bulan ini, yakni Idul Qurban dan Ibadah Haji.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b>HAPPY</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b>DZULHIJJAH 1432 H MUBARAK !</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b> </b></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b> </b></span></span><span style="font-size: small;">SEMOGA YANG SEDANG MENJALANKAN IBADAH HAJI, IBADAHNYA DITERIMA DI SISI ALLAH SWT SEBAGAI AMALAN YANG IKHLAS DAN DAPAT MENJADIKAN ORANG-ORANG MUKMIN DI TANAH HARAM IBADAHNYA MENJADI HAJI YANG MABRUR! PULANG MEMBAWA BERKAH DAN OLEH-OLEH! AMIN.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">BAGI YANG TANGGAL 1 SAMPAI TANGGAL 9 MAU MENJALANKAN IBADAH PUASA SUNAH SEMOGA PUASANYA YANG IKHLAS DAN DIKUATKAN DARI SEGALA BENTUK NAFSU SERTA DILINDUNGI RASA LAPAR DAN DAHAGA DARI SENGATAN PANAS DAN TERIKNYA MATAHARI! AMIN! </span></div>
</div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-70078125954495533992011-10-27T07:50:00.004+07:002011-10-27T07:50:52.644+07:00Royal Wedding 2011<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaAR8sVTPZQMmg3oOiNYSWc9QKZZ2oGg2Jf3Csy72cfwzD78UkXyaghOC6ygCPtQboTPgMCGf3BFfONcWTMqlIM3IxT7nTu9Fp3KI1-OOH39y-MADlkLwOwNv6Z9F77q-mKzueboQ1GI4/s1600/DSC_0116.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaAR8sVTPZQMmg3oOiNYSWc9QKZZ2oGg2Jf3Csy72cfwzD78UkXyaghOC6ygCPtQboTPgMCGf3BFfONcWTMqlIM3IxT7nTu9Fp3KI1-OOH39y-MADlkLwOwNv6Z9F77q-mKzueboQ1GI4/s320/DSC_0116.JPG" width="320" /></a>Kalau baca judul postingan kali ini, jangan kira itu adalah Royal Wedding yang diadain di Kerajaan Inggris. Inggris boleh aja ada Royal Wedding, tapi kebudayaan Inggris menurut gue nggak ada ISTIMEWAnya. Bosen liat upaca seperti itu, justru upacara pernikahan ala Kerajaan Inggris sudah pada diadopsi oleh masyarakat perkotaan di Indonesia, ternyata nggak cuma anak ajah yang diadopsi. hha, kali ini agak SARA.<br />
<br />
Indonesia yang kaya budaya ini salah satunya mempunyai khasanah kebudayaan yang tinggi akan nilai-nilai keluhuran sehingga menyusunlah sebuah kemajemukan budaya di Indonesia. Kebudayaan Jawa merupakan salah satu kebudayaan yang mencitrakan suatu suku di pulau Jawa (Jawadwipa) bagian tengah. Dua situs kebudayaan selalu menjaga budaya ini ada dan abadi di Indonesia menjadi situs pariwisata Indonesia yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun luar negeri.<br />
<br />
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sebuah situs budaya, sumber dimana kebudayaan itu berasal dan terjaga hingga kini karena sebuah <i>keistimewaan. </i>Saudaranya yang lain, Kasultanan Surakarta Hadiningrat cahyanya mulai pudar dengan beberapa keadaan. Tapi, semua itu tentu sudah diatur oleh Tuhan, yang tentu saja menentukan sebuah nasib bagi sebuah bangsa pula.<br />
<br />
Gusti Kanjeng Raden (GKR) Bendara dan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhanegara menyelenggarakan perhelatan besarnya dengan sebuah adat dan budaya yang berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perhelatan pernikahan tersebut mempunyai nama jawanya Pawiwahan Ageng. Inilah yang disebut sebagai Royal Wedding 2011.<br />
<br />
Prosesi pernikahan ini tak luput dari sarat khasanah budaya Yogyakarta. Mulai dari prosesi yang dianggap penting hingga bagian-bagian terkecil darinya. Bala prajurit abdi dalem Keraton Ngayogyakarta tak luput dari tugasnya sebagai seorang abdi kerajaan, ratusan bala prajurit dikerahkan untuk turut serta dalam mendukung kelancaran dan berjalannya prosesi adat ini.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ10SPX4leYmawxbXERIQsrFZaJV5qq01CILhi28IAMt95FhQC0Rttgekxz2NPbNoQiZpE66MhXG3kslM1hfwfQLkr_zoAD9547auf6SQnZGSnQSAIVRHIc5g8hNAes23LR5uTt0Welhk/s1600/DSC_0131.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ10SPX4leYmawxbXERIQsrFZaJV5qq01CILhi28IAMt95FhQC0Rttgekxz2NPbNoQiZpE66MhXG3kslM1hfwfQLkr_zoAD9547auf6SQnZGSnQSAIVRHIc5g8hNAes23LR5uTt0Welhk/s320/DSC_0131.JPG" width="320" /></a>Bagi rakyat Kasultanan Ngayogyakarta, perhelatan ini juga merupakan pesta rakyat Yogyakarta. Dari pihak Keraton sendiri menyediakan wahana pesta tersebut dengan menggelar Angkringan Gratis pada malam hari Selasa. Adanya Angringan Gratis menjadi daya tarik pariwisata tersendiri. Ratusan bahkan ribuan warga DIY ikut menikmati makanan yang dihidangkan sebagai menu makan di angringan gratis. Satu makanan pun yang masuk dari mulut untuk menyenyangkan perut tidak dipungut sepeser pun rupiah dari pembelinya.<br />
<br />
Hampir dua pekan sudah perhelatan terbesar di Nusantara terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir dua pekan pula GKR Bendara meninggalkan kota dimana ia dibesarkan. Rakyat Yogyakarta tentu saja terus merindukan hal-hal ini kembali terjadi di tanah Yogyakarta. Menurut warga Yogyakarta, tanah yang dipijaknya sekarang hingga ibu pertiwi memaninggil ruhnya dan jasadnya dikembalikan pada tanah merupakan Tanah Perdikan dari Indonesia. Semua akan merasakan tetesan surga di bumi Yogyakarta.</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>YOGYAKARTA ISTIMEWA</b></div>
</div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-25873541195008142102011-10-16T15:10:00.000+07:002011-10-19T14:03:00.189+07:00Prambanan dan OVJ<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://fc02.deviantart.com/fs22/f/2007/325/d/e/de9b4acd6537ff45.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="http://fc02.deviantart.com/fs22/f/2007/325/d/e/de9b4acd6537ff45.jpg" width="400" /></a></div>
<blockquote>
Purnama, begitu pula kisah ini terangkat dari sebuah waktu dimana sasandara bercahaya terang bersamaan dengan sempurnanya bentuknya. Derai air mata sejarah mengalir begitu pula mengikuti zamannya yang kian menua. Kala malam mebasahi bumi Mataram dan purnama pun menghiasi malam yang gelap gulita, itulah saat terindah ketika melihat kemegahan pesona bangunan sejarah ini.</blockquote>
<br />
15 Oktober 2011, sasandara yang penuh itu berselang datang. Sudah dilupakannya seberkas cahaya beberapa waktu kemarin menghiasi pelataran Candi Prambanan. Namun, malam ini gebyaran pesona indahnya cahaya di Candi Prambanan berbeda dengan apa yang pernah diberikan oleh Sendra Tari Ramayana kepada candi yang berjumlah seribu ini.<br />
<br />
Opera van Java, memberikan kesan indah bagi Candi Prambanan untuk kali ini. Terlebih restu yang diberikan oleh Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat kepada OVJ untuk menggelar serangkaian acara roadshow di Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan kota ketujuh acara roadshow Opera van Java berlalang buana di Jawadwipa - Balidwipa.<br />
<br />
Nuansa latar pangung kali ini sungguh menakjubkan. Meski alur ceritanya nggak ada hubungannya dengan Candi Prambanan tapi nuansa yang diberikan Candi Prambanan untuk alur ceritanya membuat nuansanya beda. Pesona indahnya candi Hindu ini dengan disoroti lampu dari kaki candi membuat kesan Candi Prambanan cantik.<br />
<br />
Parto, Azis, Andre, Nunung, dan Sule menghibur warga Yogyakarta dengan lawakan mereka bersama bintang tamu Soimah "Ayu Ting Ting" dan Marwoto. Lakon yang mereka bawakan kali ini berjudul "Klentang Klenting Klentung". Seperti biasanya, mereka membawakannya dengan penuh guyon kesana-kesini yang membuat kocak perut penonton.<br />
<br />
Inilah titik dimana roadshow yang digelar Opera van Java selama ini berkiblat. Ketika di dalam studio, mereka hampir ketika lakon tertentu menayangkan background candi Prambanan serta candi lainnya. Tetapi untuk kali ini, OVJ live mempertontonkan kemegahan dari candi Hindu terindah di Dunia sebagai latar pangung yang mewah. Bahkan aku bilang sebagai latar pangung termewah dari pada latar pangung ulang tahun salah satu televisi swasta.<br />
<br />
Berandai jika Prambanan termasuk 7 Keajaiban Dunia Terindah, pasti akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia bersamaan dengan Pulau Komodo. Salah satu peninggalan bersejarah di Indonesia meski masih ada candi lainnya, namun setidaknya Candi Prambanan mempunyai cerita cinta yang lain.<br />
<br />
<b>SELAMAT KEPADA OPERA VAN JAVA YANG TELAH MENGHIBUR WARGA YOGYAKARTA.</b><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>YOGYAKARTA ISTIMEWA </b></div>
</div>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-22426094255286296222011-09-12T21:16:00.000+07:002011-09-12T23:19:03.712+07:00Budaya Politik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiilUPAuq6MVbA3ieHG2VPWfJWMqBaIPofSIm1Np4KNNPRJxSpKT4JzUpYC14wDE828cUPxa54ND9gE63fck8u_0CgI5w5Tj8-BvVx77YwqTunTrEiA7fZVMUM9AjGXPSqtahZJZUlRmPU/s1600/lambang-negara-garuda-pancasila.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiilUPAuq6MVbA3ieHG2VPWfJWMqBaIPofSIm1Np4KNNPRJxSpKT4JzUpYC14wDE828cUPxa54ND9gE63fck8u_0CgI5w5Tj8-BvVx77YwqTunTrEiA7fZVMUM9AjGXPSqtahZJZUlRmPU/s1600/lambang-negara-garuda-pancasila.jpg" /></a>Budaya Politik itu apa?<br />
<br />
Kita artikan makna Budaya Politik satu persatu. Mungkin, dari makna artian per kata membuahkan suatu kesimpulan yang dapat diambil sebagai pengertian dari Budaya Politik. <br />
<br />
Budaya itu apa?<br />
Budaya adalah suatu sikap dari manusia yang membentuk suatu pola bertingkah laku yang akan menjadi suatu kebiasaan dari manusia tersebut dan dari budaya tersebut terciptalah sebuah peradaban yang bernama "masyarakat". Ini dikarenakan salah satu ciri masyarakat adalah memiliki suatu budaya yang khas,<br />
<br />
Politik itu apa?<br />
Politik dalam bahasa Indonesia diambil dari Policy yang artinya suatu Kebijakan dan dari Polis yang berarti Negara Kota. Menurut saya, Politik adalah suatu kebijakan dari suatu instansi pemerintah yang menduduki strata tertinggi dalam suatu negara.<br />
<br />
Dapatkah mengambil inti-inti yang terkandung dalam kata "Budaya Politik"?<br />
Kurang lebih dari saya mengungkapkan bahwa :<br />
<b>Budaya Politik adalah suatu orientasi pola tingkah laku masyarakat yang khas untuk perpartisipasi aktif dalam menentukan/mengambil keputusan dalam suatu sistem politik. </b><br />
<br />
Budaya Politik di Indonesia tidak akan maju ketika kesadaran akan berpolitik itu tidak ada dalam diri individu masyarakat Indonesia. Tentunya juga dengan peranan politik yang sehat dan baik, tidak digunakan untuk keperluan pribadi atau pun untuk kelompok tertentu. Budaya Politik itu sudah tertanam di Indonesia (Nusantara) sejak zaman kerajaan-kerajaan yang menempati wilayah dari Nusantara. Mereka menggunakan aspirasi politiknya dengan baik, seperti pula menentukan keputusan kerajaan secara mufakat yang berarti menanamkan rasa demokrasi.<br />
<br />
Barang tentu, Pancasila adalah dasar dari kesadaran berpolitik bagi bangsa Indonesia, dan mengaplikasi menjadi suatu semboyan "Bhineka Tunggal Ika". Budaya Politik adalah sesuatu yang penting pula bagi kaum muslimin, dimana Kanjeng Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan Budaya Politik itu dengan baik dan bijak, secara netral dan membela suatu kebenaran yang syah, memberikan fatwa-fatwa, dawuh-dawuh kepada umatnya secara politikal.<b></b><br />
<b><br /></b><br />
Orientasi berpolitik masyarakat Indonesia pun ternyata dibagi menjadi 3, yakni<br />
<br />
1. Orientasi Kognitif<br />
Pandangan politik masyarakat yang bersifat kognitif yakni seperti pengetahuan atau wawasan tentang obyek politik.<br />
<br />
2. Orientasi Afektif<br />
Pandangan politik masyarakat yang bersifat afektif yakni seperti sikap-sikap ataupun nilai terhadap obyek politik.<br />
<br />
3. Orientasi Evaluatif<br />
Pandangan politik masyarakat yang bersifat evaluatif yakni dengan penilaian ataupun pendapat terhadap obyek politik.<br />
<br />
Obyek Politik? Apa lagi itu?<br />
Obyek dalam SPOK menduduki sebuah tujuan ataupun sasaran dalam membuat
kalimat. Obyek Politik merupakan obyek yang akan menjadi sasaran sebuah
politik itu berjalan, seperti:<br />
<br />
1. Obyek Politik Umum<br />
Sasaran perpolitikan ini adalah di hal-hal umum, seperti bangsa, negara, simbol, atau yang lainnya.<br />
<br />
2. Obyek Politik Input<br />
Terdapat kata kunci "Input" berarti sasaran
yang dituju kali ini adalah sebuah masukan perupa pendapat dari
kendaraan politik atau yang lebih tepatnya adalah lembaga politik.<br />
<br />
3. Obyek Politik Output<br />
Di obyek politik ini terdapat pula kata kunci "output" yang dapat
menjadi acuan bahwa sasaran kali ini adalah suatu kebijakan, keputusan
yang itu berupa peraturan ataupun hal-hal yang lain hasil dari input.</div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-35530386690912303352011-09-11T18:35:00.000+07:002011-09-11T21:49:16.746+07:00Hidayatul Falaah<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6WkSZ4GyG6Yv1-EbrtgjHDhqaDDylTRIgab06otjuBm6rm1sf4VKAL8DA60JcvVO_Z3oWfH_VlhYsXw428yW9OQj8cnlphMYa_CIs2t7AlEYu_VMtH-BhALtDVl0ECehAg2XH7qS1-MCR/s1600/mengaji-2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6WkSZ4GyG6Yv1-EbrtgjHDhqaDDylTRIgab06otjuBm6rm1sf4VKAL8DA60JcvVO_Z3oWfH_VlhYsXw428yW9OQj8cnlphMYa_CIs2t7AlEYu_VMtH-BhALtDVl0ECehAg2XH7qS1-MCR/s200/mengaji-2.jpg" width="185" /></a>Suara yang
menggema pelan diiringi terbenamnya mentari di ujung dunia sebelah
barat. Sebuah suasana romantis kami, para pencari Tuhan, dengan sebuah
alam kesibukan yang mengasyikkan. Suatu kesempatam emas kami sebagai
anak kampung yang sukanya pada hal yang diajarkan orang sepuh untuk
kemudian sulit mengulangi kesempatan berharga kami lagi di masa depan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Mega
yang menggulung kemerahan pekat di ufuk barat menghiasi langkah kami
untuk menuju sebuah bangunan yang dibanggakan orang sepuh di dusun kami.
Sebuah langgar ciut yang berisikan puluhan anak-anak yang
mengeksploitasi ilmu agama di Langgar Al Mujahiddin. Semangat anak-anak
masa lampau yang sulit dilakukan kami di masa kini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sarung
berjubel kumuh masih saja benggembol di perut kami, baju lusuh setelah
dipakai sekolah pun masih dipakai mengaji. Peci hitam peninggalan orang
sepuh kami slalu menempel di kepala ketika maghrib berkumandang.
Berbekal satu buku dan satu kitab.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kami
merasakan Semangat 45 bila Pak Kyai telah rawuh. Berderet di paling
depan sendiri. Ramai pun kami ditegur oleh senior kami. Bandel kami pun
sering kali membuat para senior kesal. Tapi kami bukanlah biangkerok
yang membuat suasana keruh saat sholat dilaksanakan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sejalan waktu bergilir dan terus saja menggerus zaman.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Terdengar
suara merdu dari mulut anak-anak zaman lampau ini, "Bada'tu
bibismillah....." ila akhir. Berandai kami memasuki beberapa abad lampau
dimana lampu belum ditemukan. Suasana romantis kami, para pencari
Tuhan. Setelah mukhafadhoh dilanjutkan nadhoman setiap kelas, terdengar
lagi suara keras yang menggelitik namun asyik, "Fa'ala yaf'ulu fa'lan
wamaf'alan..." ila akhir.</div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-11344712893842978992011-09-11T17:36:00.000+07:002011-09-11T21:37:08.635+07:00Cinta Sayyidina Ali dan Sayyidatina Fatimah Azzahra<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://panjikeris.files.wordpress.com/2011/06/amirul-muminin.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://panjikeris.files.wordpress.com/2011/06/amirul-muminin.jpg" width="320" /></a></div>
Ada
rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun.
Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah
sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan
kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya
pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut
unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar
perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya
dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah
Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis
cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka
Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang
Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu
berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk
menimpali.<br />
<br />
‘Ali
tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak
ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar
seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan
Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak
awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu
Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.<br />
<br />
”Allah
mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.Ia merasa diuji karena merasa
apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih
utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali,
namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah
sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di
ranjangnya.<br />
<br />
Lihatlah
juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh
bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr;
’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash,
Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan
seperti ’Ali.<br />
<br />
Lihatlah
berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela
Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan
siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang
saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.<br />
<br />
’Ali
hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan
cinta”, gumam ’Ali.”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku
mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”Cinta tak pernah meminta
untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah
keberanian, atau pengorbanan.<br />
<br />
Beberapa
waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di
hatinya yang sempat layu.Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus
menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya
belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah
seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak
masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka,
seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh
Allah bertekuk lutut.<br />
<br />
’Umar
ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan
itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan,
sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan
ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar
pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya
’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih
dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku
datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan
’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”<br />
<br />
Betapa
tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba
bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya.
’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh
yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa
Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di
siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan
bersembunyi.’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu
naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al
Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda,
anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang
’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali
lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia
pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti
Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha.<br />
<br />
Cinta
tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah
keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.Maka ’Ali bingung
ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.<br />
<br />
Menantu
macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang
miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti
Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti
Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang
kepercayaan diri.Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang
setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari
Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah,
sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubaidah,
pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?”Mengapa bukan engkau
yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan
lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya
firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ””Aku?”, tanyanya
tak yakin.”Ya. Engkau wahai saudaraku!””Aku hanya pemuda miskin. Apa
yang bisa kuandalkan?””Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah
menolongmu!”’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri,
disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia
tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada
satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk
makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu
memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia
siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.”Engkau
pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang
siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko
atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.
Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama
senyum Sang Nabi.Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat
datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau
penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak
sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih
ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab.
Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu
menyakitkan.”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana
lamaranmu?””Entahlah..””Apa maksudmu?””Menurut kalian apakah ’Ahlan wa
Sahlan’ berarti sebuah jawaban!””Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,”Eh,
maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua!
Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa
Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin
disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar
cicilannya. Itu hutang.Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya
bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah.
Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.<br />
<br />
’Ali
adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel,
“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan
cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan
dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk
menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang
pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.<br />
<br />
Dan
ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam
suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)
Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah
denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”‘Ali
terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku?
dan Siapakah pemuda itu?”Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena
pemuda itu adalah Dirimu”<br />
<br />
Kemudian
Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku
untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka
saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat
ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar
tersebut.”<br />
<br />
Kemudian
Rasulullah saw. mendoakan keduanya:“Semoga Allah mengumpulkan
kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua,
memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan
yang banyak.” (kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab4).<br />
<br />
sumber : http://lp-9.blogspot.com/2010/12/kisah-cinta-sayyidina-ali-dgn-sayyidah.html Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-91802819522527380612011-09-11T17:26:00.000+07:002011-09-11T20:18:03.588+07:00Allah bertempat di Arsy / Atas Langit ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://islamiyya.xtgem.com/tanda/pic3/2riak_gelombang_tsunami.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="271" src="http://islamiyya.xtgem.com/tanda/pic3/2riak_gelombang_tsunami.jpg" width="320" /></a></div>
Al Imam Al Bayhaqi (w. 458 H) dalam kitabnya <i>Al Asma wa Ashifat</i>, hlm 506,
mengatakan " Sebagian sahabat kami dalam menafikan tempat bagi Allah
adalah mengambil dari sabda rasul "engkaulah <i>adz dzahir</i> (yang segala
sesuatu menunjukkan ada Nya), tidak ada sesuatu di atas-Mu dan engkaulah
<i> al bathin</i> (yang tidak dapat dibayangkan ) tidak ada sesuatu di bawah-Mu
(H. R. Muslim dan lainya ) jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan di
bawah-Nya berarti Dia tidak bertempat ".
<br />
Sedangkan salah satu riwayat hadits jariyah, hadits Zainab yang dzahirnya memberi
persangkaan bahwa Allah ada di langit, maka hadits tersebut tidak boleh
diambil secara dzahirnya, tetapi harus ditakwil dengan makna yang
sesuai dengan sifat sifat allah, jadi maknanya adalah Dzat yang sangat
tinggi derajat-Nya, sebagaimana dikatakan oleh ulama Ahlussunnah wal Jama'ah, diantaranya adalah Al Imam an Nawawi dalam <i>Syarh Shahih Muslim</i>.<br />
<br />
Tidak
boleh dikatakan Allah ada di atas 'Arsy atau ada dimana mana, senada
dengan hadits yang diriwayatkan al Bukhari di atas, perkataan Sayidina Ali bin Abi Thalib, "Allah ada (pada azal) dan belum ada tempat dan Dia
(Allah) sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap seperti semula, ada
tanpa tempat" seperti yang dituturkan oleh Al Imam Abi Mansyur Al Baghdady dalam
kitabnya <i>Alfarqu Baynal Firaq</i> h. 333). Oleh karena itu tidak boleh
dikatakan Allah ada di satu tempat atau dimana mana, juga tidak boleh
dikatakan Allah ada di satu arah atau semua arah penjuru.
<br />
<br />
<blockquote>
<b>INGAT,
ALLAH SUDAH ADA SEBELUM TERCIPTANYA TEMPAT DAN ARAH, DAN SETELAH ALLAH
MENCIPTAKAN TEMPAT DAN ARAH, ALLAH PUN TIDAK BUTUH AKAN KE DUANYA.
APABILA ALLAH BUTUH AKAN TEMPAT DAN ARAH, BERARTI SAMA SAJA ALLAH BUTUH
MAKHLUK, MAHASUCI ALLAH DARI BUTUH AKAN MAKHLUK. BUTUHNYA ALLAH AKAN
MAKHLUK ADALAH MUHAL BAGI ALLAH. "ALLAH ITU ALMUGHNI, YANG TIDAK BUTUH
KEPADA SIAPAPUN DAN APAPUN " DAN SIFAT "BUTUH" ADALAH SIFAT CIRI KHAS
DARI MAKHLUK, DAN MUHAL BAGI ALLAH BERSIFAT DENGAN PERSIFATAN MAKHLUK.</b></blockquote>
<br />
Syekh Abdul Wahhab Asya'roni (w. 973) dalam kitabnya <i>Al Yawaqiit wal
Jawaahir</i>, menukil perkataan Syekh Ali Khawwash : "tidak boleh dikatakan
bahwa Allah ada dimana mana". Aqidah yang mesti diyakini adalah Allah
ada tanpa tempat dan arah.<br />
<br />
Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan, "Sesungguhnya Allah menciptakan 'arsy
(makhluk Allah yang paling besar) untuk menampakkan kekuasan-Nya, bukan untuk menjadikannya tempat bagi dzat-Nya (diriwayatkan oleh Abu Manshur
al Baghdadi dalam kitab <i>Alfarq Baynal Firoq</i> hal 333),
<br />
Al Imam Abu Hanifah berkata, "Barang siapa yang mengatakan saya tidak tahu apakah Allah berada di langit ataukah berada di bumi maka ia telah kafir" (diriwayatkan oleh Al Maturidi dan lainya).
<br />
<br />
Shulthonul Ulama' Al Imam Izzuddin bin Abdissalam Asyafi'i dalam kitabnya <i>Hall Arrumuz</i> menjelaskan maksud perkataan Imam Abu Hanifah, beliau Imam Izzuddin mengatakan, "karena perkataan yang demikian (aku tidak tahu
allah dilangit atau dibumi), memberikan persangkaan bahwa Allah
bertempat, dan barang siapa yang menyangka bahwa Allah bertempat maka ia
adalah musyabbih (orang yang menyerupakan Allah dengan makhluk ciptaan-Nya)." Demikian juga dijelaskan maksud Imam Abu Hanifah ini oleh Al Bayadli al Hanafy dalam kitab <i>Isyaratul Maram</i>.
<br />
<br />
Al Imam Al Hafidz ibn Al Jawzi (w 597) dalam kitabnya <i>Daf'u Syubhat Atasybih</i> mengatakan, "Sesungguhnya orang yang mensifati Allah dengan
tempat dan arah maka ia adalah musyabbih (orang yang menyerupakan Allah
dengan makhluknya ) dan juga mujassim (orang yang meyakini bahwa Allah
adalah jisim/benda), yang orang itu buta dari mengetahui sifat Allah"<br />
<br />
Al Hafidz Ibnu Hajar al 'Asqalani (w. 852) dalam kitabnya <i>Fath-hul Bari Syarh Shahihul Bukhari</i> mengatakan "Sesungguhnya kaum musyabbihah dan
mujassimah adalah mereka yang mensifati allah dengan tempat padahal
Allah maha suci dari tempat"<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> di
dalam kitab <i>Al Fatawa Al Hindiyyah</i>, cetakan dari shadir, jilid II, H 259
tertulis sebagai berikut "adalah kafir orang yang menetapkan tempat bagi Allah
ta'ala", juga dalam kitab <i>Kifayatul Akhyar</i>, karya Al Imam Taqiyyuddin Al Hushni (w. 829 H), jilid ll, hal 202, cet darl fikr, tertulis sebagai berikut " ... hanya saja An Nawawi menyatakan dalam bab Shifat as Shalat dari kitab Syarhul Muhadzdzab bahwa mujassimah adalah <b>kafir</b>, saya (al hushni) berkata, "INILAH KEBENARAN YANG TIDAK DIBENARKAN SELAINYA, KARENA TAJSIM
(MENYERUPAKAN ALLAH DENGAN MAKHLUK,BAIK DALAM DZAT DAN SIFAT,DAN
MEYAKINI BAHWA ALLAH ADALAH JISIM-BENDA-) JELAS MENYALAHI ALQUR'AN Q.S
ASSYURA 11.<br />
<br />
Al Imam Malik berkata "ARRAHMAN 'ALA AL 'ARSY ISTAWA SEBAGAIMANA ALLAH
MENSIFATI DZAT (HAKEKAT)NYA DAN TIDAK BOLEH DIKATAKAN BAGAIMANA DAN
KAYFA (yg adlh sifat makhluk) ADALAH MUSTAHIL BAGINYA (DIRIWAYATKAN OLEH
ALBAYHAQI DALAM AL ASMA' WASHIFAT), maksud perkataan Imam Malik tersebut,
bahwa Allah Mahasuci dari semua sifat benda (kayfa), seperti
duduk, bersemayam, berada di suatu tempat dan arah dan sebagainya. Sedangkan yang
mengatakan wal kayf majhul adalah tidak benar dan Imam Malik tidak
pernah mengatakanya.</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Imam Ath Tahawi mengatakan "Barang siapa mensifati Allah dengan salah satu
sifat manusia, maka ia telah kafir", dia antara sifat-sifat manusia adalah
bergerak, diam, naik, turun, duduk, bersemayam, mempunyai jarak,
menempel, berpisah, berubah, butuh, berada pada suatu tempat dan arah,
berbicara dengan huruf dan sebagainya. Barang siapa yang menyifati Allah dengan sifat-sifat di atas, sungguh dia terjerumus dalam kekufuran ( INI KATA IMAM ATTHAHAWI).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
sumber : http://lp-9.blogspot.com/2010/12/tidak-boleh-berkata-dan-berkeyakinan.html</span>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-52457052485087633722011-09-08T10:38:00.000+07:002011-09-08T10:38:16.047+07:00Abis Sekolah -> Nikah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://gusyusuf2010.files.wordpress.com/2011/06/nikah-islami.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="304" src="http://gusyusuf2010.files.wordpress.com/2011/06/nikah-islami.jpg" width="320" /></a></div>
Berhubung gue masih sekolah, banyak noh tugas tumpuh-tumpuk di meja gue sama di otak gue. Sampai-sampai liburan lebaran pun tugas masih tetep ajah ada. Hingga masuk sekolah hari ini (8/9) tugas itu juga belum ada yang kelar. Guru-guru pada enak yaa? Tinggal koreksi sama ngasih nilai (nilai tugas gue yang tinggi ya Pak, Bu Guru).<br /><br />Memang, sekolah di sekolah yang notabene terpandang di kabupaten Bantul memang mengenaskan. Bukan berarti menyepelekan, tapi tugasnya itu loh, MasyaAllah banget. Guru-gurunya memang top seBantul, mereka memang dididik untuk mengajar di sekolah RSBI ini. Tuh, RSBI lhoh sekolah gue. Rintisan Sekolah Bertarif Internasional.<br />
<br />
Hari masuk sekolah setelah lebaran, pastinya diwarnai dengan apel pagi di terik matahari yang sudah meninggi waktu dhuha neeh. Syawalan atau Halal bi Halal pun kemudian dilanjutkan setelah apel pagi selesai. Entah, syawalan sekolah kali ini ada yang kurang. Hu uh, kurang sholawatnya dong. Huft.<br /><br />Tugas paling asyik neeh, tugas dari mapel BK. Tugas kelompok sich, tapi yang bikin makalah gue and temen gue cuma bikin PPTnya doang. Huh....<br /><br />Tugasnya suruh nyari info tentang "Pernikahan Dini",,, tuh khan asyik materinya. Baca-baca artikel dari SEO di Google jadi <i>pengen</i>. Nggak ah,,, gak jadi, aku pengen nerusin kuliah dulu di STAN (?). Moga ajah tahun ku besok STAN udah di buka lagi. Amin.<br /><br />Problema sosial masyarakat kelas bawah adalah menikahkan anaknya yang masih di bawah umur agar dapat mandiri dan hidup tidak membebani orang tuanya. Itu salah satu penyebab maraknya pernikahan dini di masyarakat khususnya strata sosial kelas bawah. Yang gue baca gitu sich.<br /><br />Cewek-cewek lulus SMP kebanyakan udah pada <i>bledug</i> duluan ketimbang nikahnya. Astaghfirullah!!!! Mereka kebanyakan dari kalangan bawah juga sich. Pacaran mereka sudah di luar batas peri kemanusiaan dan peri keadilan dan tidak mendukung apa yang di ajarkan oleh agama maupun negara.<br /><br />Buat yang baca postingan catatan gue, hindari nikah dini yaa.... Ini merupakan wujud dari kesetiaan kita kepada Allah ta'ala bahwa jodoh Dia yang atur. Ngajinya juga ditambah rajin, dasar-dasar kehidupan malah justru terlahir dari ilmu agama loh.<br /><br />Postingan gue cukup sekian ajah, dan gue akan akhiri masa bujang gue setelah sekolah (kuliah juga sekolah lho). Wasalam.Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-48884163563097256252011-09-07T09:06:00.000+07:002011-09-07T14:21:48.787+07:00Catatan Malam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0RTc8FqTj0UsNZmd5U9iUBOWoNKLhfFouyA_zFpFfQgCRlRnTQVtS50Uhr9kvccCgwIp4FKP0xCLZMSXviW8jGPUWk5yicFbf0Omc44oUjOQLZPNr9NAJXyNpiL0aKxFRLrxG34phKM/s1600/-full-moon.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv0RTc8FqTj0UsNZmd5U9iUBOWoNKLhfFouyA_zFpFfQgCRlRnTQVtS50Uhr9kvccCgwIp4FKP0xCLZMSXviW8jGPUWk5yicFbf0Omc44oUjOQLZPNr9NAJXyNpiL0aKxFRLrxG34phKM/s200/-full-moon.jpg" width="200" /></a></div>
rasanya bukan main,
<br />
ketika segudang perasaan itu hadir menghiasi setengah jalan pikiran ku,
<br />
ya, entah mengapa?
<br />
sebuah tanya menghiasi pula sanubariku,
<br />
sebuah catatan manis mengenal diri mu,
<br />
ketika aku pergi semua bayangan, suara, hingga tabiatmu aku merindu,
<br />
hanya seperti air yang merindukan bulan purnama,
<br />
dari tiga puluh hari aku menunggu mu,<br />
engkau hanya memberi obat itu satu malam,
<br />
ketika aku berusaha melupakanmu,
<br />
usaha Allah pula memberikan rasa rindu itu,<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
Prince Ardhanareswara pada 05 September 2011 jam 12:31</div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-16267132322208868472011-09-06T10:08:00.000+07:002011-09-07T16:36:29.368+07:00Gugur Satu Tumbuh Seribu<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY2hYJGNnPqf9jgBh7m52s8acs87RGlF_dzWbUqF0zU2NzRJcICk-Zqr1bH8sNKQcYhUuWxYmLrXIp5QPSgighSmTEoUkFx0JIaJrjFVhyphenhyphenH90nchrEp_O1DZy8PrOq9ZqQeeaRIiAMeTU/s1600/DSC_0144.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY2hYJGNnPqf9jgBh7m52s8acs87RGlF_dzWbUqF0zU2NzRJcICk-Zqr1bH8sNKQcYhUuWxYmLrXIp5QPSgighSmTEoUkFx0JIaJrjFVhyphenhyphenH90nchrEp_O1DZy8PrOq9ZqQeeaRIiAMeTU/s320/DSC_0144.JPG" width="320" /></a>Judul postingan yang aneh. Seperti yang diungkapkan oleh seorang Kapita Pattimura, "Mati Satu Tumbuh Seribu." Beberapa kali kata-kata ini terucap dalam pelajaran sejarah di sekolah-sekolah untuk mengenalkan perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah. Berulang kali pula dan tidak pernah bosan, kata-kata ini seperti transportasi arus mudik-balik yang berlalu lalang di gendang telinga kita.<br />
<br />
Beberapa tokoh sejarah menerangkan, gugur satu pahlawan untuk mempertahankan tanah air Indonesia ini maka jiwa-jiwa kepahlawanan itu akan tumbuh di dalam jiwa seribu pemuda Indonesia. Tapi lihatlah kenyataan dari nilai filosofis yang terkandung itu. Anggota DPR-MPR pun tak kan pernah tahu dan mungkin tidak akan pernah tau tentang apa itu "Mati Satu Tumbuh Seribu". Mereka anggota legislatif hanya akan tertarik pada kata terakhir "Seribu" karena uang 1 Triliyun tidak akan menjadi 1 Triliyun bila tidak ada uang "Seribu"<br />
<br />
Siang itu (5/9) hanya tengah bersandar di bawah payung atap genting di atas bukit yang tinggi. Sejalan seperti kisah yang lalu "Simbah Guru Kami". Tujuan kami kali ini adalah sebuah makam di daerah Muntilan. Sebuah daerah di luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi daerah perdikan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu_0Dh6nHNFmCaVx6DEjmBm70yZDz1p8cQbbk5OeN9K0oMm0je6heIT7Kk7vpS_1n17v-vkJx2R0EqOe_NWPHFc70qgVGikuO_nMyI-B-9DwLEIiGLNeo0PJKlYiB5rxYlMoCLyqXsZyw/s1600/DSC_0172.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu_0Dh6nHNFmCaVx6DEjmBm70yZDz1p8cQbbk5OeN9K0oMm0je6heIT7Kk7vpS_1n17v-vkJx2R0EqOe_NWPHFc70qgVGikuO_nMyI-B-9DwLEIiGLNeo0PJKlYiB5rxYlMoCLyqXsZyw/s320/DSC_0172.JPG" width="213" /></a>Dimana?<br />
Di Makam Gunung Pring, Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia.<br />
<br />
Hawa sejuk pegunungan membuat kami tidak pernah lelah menapaki punden berundak yang menuju ke kompleks makam di atas bukit. Jika mau dihitung berapakah jumlah anak tangga menuju atas, silahkan saja, tapi gue males buat ngitungnya. Mendingan foto-foto anak tangga daripada ngitungnya. <br />
<br />
<br />
Setelah selesai melepas penat di kompleks makam, kami lanjutkan untuk sholat Dzuhur dikarenakan sudah waktunya pula kami harus melakukan kewajiban itu. Dikarenakan tempat wudhu puterinya rusak dan mungkin belum sempat didandani lagi oleh penunggu maka (juru kunci maksudnya). Dan, WOW!!! Kami putera dan puteri harus wudlu di satu tempat yang sama dan jalannya sempit. Alhasil, banya para wanita tua pada mbacot sesuka hatinya. Astaghfirullah.<br />
<br />
Seribu masjid di jalan raya membuat kami tidak menjama' maupun mengqodho' sholat Dzuhur. Lagian tempat kami tidak lebih dari 60 dhiro (bener gak) yang salah satu menjadi syarat diqodho' atau dijama'. Sholat Dzuhur selesai, kami lanjutkan apa tujuan sebenarnya ke Gunung Pring. Yups, pembacaan kalimah thiyyibah atau bahasa kerennya Tahlil.<br />
<br />
Mereka yang berada di bawah tanah, adalah orang-orang pilihan dari Allah ta'ala sebagai khalifah di masa lalu. Raden Santri adalah cikal bakal dari makam di atas bukit ini. Beliau adalah putera dari Ki Ageng Pemanahan di Mataram. Di sini pula leluhur dari Hadhrotusy Syaikh KH Yasin bin Idris Kombangan dimakamkan. Siapa? Yaitu tadi, Raden Santri. Semoga rahmad Allah selalu ada kepada mereka. Amin allahumma amin.<br />
<br />
Meninggal satu ulama, tumbuh jiwa-jiwa ulama di seribu santri. Dan kemudian muncul pula pengganti mereka yang sudah meninggal, para kyai-kyai yang silih berganti. Mereka tidak akan bereinkarnasi menjadi seseorang lagi, mereka akan bereinkarnasi ilmunya. Mereka adalah salah satu garis dari persanadan ilmu di pulau Jawa.<br />
<br />
Dan pada akhir doa Tahlil, kami mendengar berita kewafatan KH Achmad Shohibul Wafa Tajul Arifin atau yang dikenal sebagai Abah Anom Suryalaya. Secara kebetulan gue punya perasaan aneh untuk buka handphone gue yang baru saja online facebook, setelah gue refresh, eh, ada berita Abah Anom wafat. Tidak ketinggalan pula untuk kirim Al Fatihah kepada Abah Anom.<br />
<br />
Bila Allah ta'ala berkenan, akan ada seribu jiwa santri lagi yang akan meneruskan perjuangan KH Achmad Shohibul Wafa Tajul Arifin. Dan akhir postingan gue ini, akan gue akhiri dengan :<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.pikiran-rakyat.com/ffarm/www/statik/anom.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://www.pikiran-rakyat.com/ffarm/www/statik/anom.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi2grKkyUmAuuzg4O2JlWnsQ_eM8vvB6U9hsZA_AuMweNOGS2ndt_M7DTj9FG4ITrHtAphetoWRL4bx2Usxm6cbPvVg9DIIq337fc7yFb3Q_KVeBpkb_Kcjx9KKKgKtU8DYhrbLhdL3O4/s1600/DSC_0154.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi2grKkyUmAuuzg4O2JlWnsQ_eM8vvB6U9hsZA_AuMweNOGS2ndt_M7DTj9FG4ITrHtAphetoWRL4bx2Usxm6cbPvVg9DIIq337fc7yFb3Q_KVeBpkb_Kcjx9KKKgKtU8DYhrbLhdL3O4/s200/DSC_0154.JPG" width="133" /></a><b><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">SELAMAT JALAN ULAMA KAMI, ULAMA PARA SANTRI AHLUSSUNAH WAL JAMAAH, MURSYIDUTH THORIQOH QODIRIYYAH WAN NAQSABANDIYYAH ALMAGHFURLLAH HADHROTUSY SYAIKH KH ACHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN RA.</span></span></b></div>
<br />Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-74714491945801489642011-09-05T18:59:00.000+07:002011-09-05T22:02:17.232+07:00Simbah Guru Kami<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3N493au72rMCz91p5MECwrWhTYRj9dTd_33F6emkl2HwPJew9aI9O_YgCkTOUjDX_DmMyMOU77hmnFcTr6UOMMVsz_PjAfYcHaABwH6uWwRGVNJVghHyFAy4YGg1YwHv8GHn_PnA-imI/s1600/DSC_0089.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3N493au72rMCz91p5MECwrWhTYRj9dTd_33F6emkl2HwPJew9aI9O_YgCkTOUjDX_DmMyMOU77hmnFcTr6UOMMVsz_PjAfYcHaABwH6uWwRGVNJVghHyFAy4YGg1YwHv8GHn_PnA-imI/s400/DSC_0089.JPG" width="400" /></a><i>Doa kami akan selalu ada untukmu Hadhrotusy Syaikh,</i><br />
<br />
<br />
Cerita sebuah ilmu akan turun melalui sanad ilmu pada mata rantai guru. Berikut pula dengan guru kami K Achmad Burhani Asyahidi. Beliau adalah guru bagi kami, guru bagi murid-muridnya di Pondok Pesantren Hidayatul Falaah. Guru bagi kami yang bertempat tinggal di kampung Bejen baik santri kampung maupun hanya pemuda Bejen.<br />
<br />
Dan inilah sebuah cerita tentang perjalanan bagaimana kami, para murid K Achmad Burhani meneladani perjuangannya menimba ilmu di sebuah jarak yang cukup jauh dari kampung Bejen. Pada saat ini, di tempuh pula menggunakan kendaraan bermesin masih menyisakan waktu yang cukup lama, bagaimana pula dengan sebuah dimensi yang lampau. Sebuah dimensi waktu yang mesin bermotor belum menjadi mayoritas kendaraan penguasa jalanan.<br />
<br />
Berangkat kami di pagi ini (5/9) dengan serombongan jamaah berkendaraan 4 bus dan 2 mobil. Tujuan kami, sebuah tempat di suatu hutan. Hutan yang ditumbuhi banyak pohon bambu yang memenuhi halaman warga hingga ke kebun-kebun mereka juga tertumbuhi pohon bambu. Sebuah tempat yang mempunyai akses jalan yang bervariatif. Di antara jalan lurus mulus, terdapat jalan cor-coran yang bergelombang, jalan yang berbentuk zig-zag seperti tubuh ular, hingga jalanan seperti di daerah pegunungan. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrfAE05apynTkciNwkFtUzFdnYzP3sdRfb0iZ6nCZzrhULCeyYYkAnJLCQtuLacV0h9QPIpaGihhwswKNLrGOF_KOuBJSO82KmJWh41q3_RH8xTL1aMj3-J1s6oxNkv_P51jRXMSVw3N8/s1600/KH+Yasin+bin+Idris+Kombangan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrfAE05apynTkciNwkFtUzFdnYzP3sdRfb0iZ6nCZzrhULCeyYYkAnJLCQtuLacV0h9QPIpaGihhwswKNLrGOF_KOuBJSO82KmJWh41q3_RH8xTL1aMj3-J1s6oxNkv_P51jRXMSVw3N8/s320/KH+Yasin+bin+Idris+Kombangan.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
Siapakah gerangan yang akan kami kunjungi sebagai rasa bakti kami atas rasa menjadi murid yang taat kepada gurunya?<br />
Beliau adalah KH. Yasin bin Idris Kombangan.<br />
<br />
Siapa gerangan beliau?<br />
Beliau adalah guru dari K Achmad Burhani ketika dimensi tempo dulu seorang Achmad Burhani menjadi santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'ien Kombangan. Simbah guru dari kami, para murid K Achmad Burhani.<br />
<br />
<br />
Hadhrotusy Syaikh?<br />
Hadhrotusy Syaikh merupakan gelar yang sering dipakai oleh seorang Kyai atau Syaikh (Guru) bila seorang guru itu telah menurunkan sanad ilmunya hingga cucu murid. Arti dari Hadhrotusy Syaikh sendiri adalah Maha Guru. Pusat dari sanad ilmu itu. Seperti pula tokoh pendiri Nahdlatul Ulama yakni Hadhrotusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari Tebu Ireng atau pendiri Jama'ah Al Khidmah yakni Hadhrotusy Syaikh KH Achmad Asrori al Ishaqiy. Begitu pula apa yang terjadi pada KH Yasin bin Idris Kombangan.<br />
<br />
Inilah tempat tujuan silaturrahim kami, Kombangan, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah. Terdapat sebuah pondok pesantren yang bernama Hidayatul Mubtadi'ien. Sebuah pondok pesantren yang diasuh oleh Hadhrotusy Syaikh KH Yasin bin Idris. <br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Cerita apa lagi yang akan diposting??? Tunggu kelanjutannya yah dalam judul "Simbah Guru Kami part 2"...</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">aku mau istirahat dulu setelah hari ini menempuh perjalanan yang mengasyikkan.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">----------------------</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">karena sesuatu hal, postingan ini saya lanjutkan (kang uzan).</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br /></span></span><br />
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Suatu keberuntungan bagi kami, memiliki simbah guru seperti beliau. Bukan karena allamah-nya, bukan karena sepuhnya usia, bukan pula soal hal-hal aneh yang bersangkut paut hal yang tidak bernalar. Sungguh, beliau adalah merupakan orang-orang pilihan, orang-orang yang dikasihi oleh Allah ta'ala.</span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Shohibus Sirriy?<br />Jika mengenal Shohabat Abu Bakar Shiddiq, Shohabat Umar bin Khothob, Shohabat Utsman bin Affan, Shohabat Ali bin Abi Tholib, pasti tahu definisi kata "shohabat". Seseorang muslim yang hidup atau pernah bertemu semasa Rasulullah SAW hidup. Secara kenyataan, Simbah KH Yasin bin Idris pernah bertemu hingga bercakap-cakap dengan beliau Rasulullah SAW. Subhanallah, dan itulah yang mendasari beliau KH Yasin memperoleh julukan Shohibus Sirriy.<br /><br />Lha sirriy-nya?<br />Berhubung karena Rasulullah SAW telah wafat dan dimakamkan di Kubah Hijau Masjid Nabawi dan Simbah KH Yasin sugeng jarak usianya tidak sepadan, bagaimana bisa pertemuan itu terjadi? Pertemuan itu terjadi secara samar-samar, jadi secara sirriy. Sebagai contoh Shohabat Umar bin Khothob adalah masa hidupnya menjumpai dhohiriyah dari Nabi Muhammad SAW sehingga memperoleh julukan Shohabat. Bagaimana dengan Simbah KH Yasin? Beliau bertemu <i>bi qolbi</i> jadi secara samar atau sirriy.</span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Subhanallah, cuplikan kecil tentang manaqib Simbah KH Yasin menegaskan kita tentang sanad ilmu kita, bagi mereka yang mengaji di Pondok Pesantren Hidayatul Falaah ataupun pemuda kampung Bejen yang biasa mendengar mauidhoh hasanah dari K Achmad Burhani ilmunya pun bersumber dari sebuah kota ilmu (Nabi Muhammad SAW). Semoga barokah ilmu kita fid dunya wal akhiroh.<br /><br /><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">tentang mauidhoh hasanah Simbah KH Yasin tunggu postingan berikutnya, karena butuh narasumber juga untuk menghindari salah penafsiran.</span></span><br /></span></div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-77516265195460073892011-09-04T22:56:00.000+07:002011-09-04T23:25:41.235+07:00Takbirnya Penuh Kartu (Lebaran)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/297483_1899731173667_1253280959_31581467_5885184_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/297483_1899731173667_1253280959_31581467_5885184_n.jpg" width="320" /></a></div>
Nih postingan terbaru gue(bahasanya enggak banget), belum juga selesai lebaran juga khan? Nih, about night of takbir atau istilah Inggrisnya mengatakan Malam Takbiran. Dari judul postingan nyambung gak sih? Takbiran sama kartu (lebaran) itu nyambung gak?<br />
<br />
Dimana?<br />
Sebuah pertanyaan itu pasti sudah mengangan-angan dimanakan malam takbiran ini?<br />
<br />
Penting nggak sih?<br />
Terserah elu-elu yang baca, penting atau nggaknya,,, ntar bikin polling ajah... ^.^<br />
<br />
Dimana?<br />
Acara akbar ini diadakan oleh sebuah lembaga terbesar di kampung kami karena tidak ada organisasi pemuda kampung sehingga aku pun menamainya dengan lembaga terbesar di kampung kami. Takmir Ramadhan Masjid Darussalam Bejen adalah penyelengara acara terakbar di kecamatan Bantul, kabupaten Bejen (KH Muhtarom Idris).<br />
<br />
Acaranya apa dong?<br />
Acaranya tuh Pesta Kembang Api Simpang Lima. Why Simpang Lima? Karena kebetulan otak-otak (makanan) kami berfikiran perempatan Bejen itu bentuknya Segi Lima (Simpangan Lima). Di tempat ini, triliyunan kembang api <i>disumet</i> sebagai pemeriah malam Takbiran. Acara ini di gelar pada acara Takbir Keliling Dusun Bejen.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/302075_1901626701054_1253280959_31583275_7594421_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/302075_1901626701054_1253280959_31583275_7594421_n.jpg" width="132" /></a></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN5V_2bNe1RDg7e4_f24zrNc7xD5JqXl_y2nuOXm6sI9QhuDm_cfcA_7YtJz8nUn-E7Kceoqu4t_BMkQUK8UTXs6iWzaZIwteb_BKdXowK3OXeR7uz39X9jsS8f9lqxcrr1J3ufB0BIS4/s1600/DSC_0059.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN5V_2bNe1RDg7e4_f24zrNc7xD5JqXl_y2nuOXm6sI9QhuDm_cfcA_7YtJz8nUn-E7Kceoqu4t_BMkQUK8UTXs6iWzaZIwteb_BKdXowK3OXeR7uz39X9jsS8f9lqxcrr1J3ufB0BIS4/s200/DSC_0059.JPG" width="200" /></a>Dari merk kembang api Roman Candle sampe merk abal-abal pun tak kalah memeriahkan perempatan ramai itu-lalu lintas sudah di atur sama yang punya jalan (polisi)-. Kok polisinya gak nertibin yang pada nyalain kembang api? Karena polisi bukan PolPP.<br />
<br />
Meriah sih pestanya, jalan pun macet bak arus mudik-balik digabungin jadi satu. Wuah, catatan berharga untuk diceritakan ke anak cucu. Meletusnya kembang api sama seperti suara boom rikalton dan jewe mariot. Duar!!!<br />
<br />
Menurut kami, semua pesta itu kurang meriah karena seperti sudah sepantasnya kita merayakan hari kemenangan dengan perayaan yang demikian (sejalan). Menurut kami, memeriahkan malam takbiran dengan arus balik adalah sesuatu yang meriah yakni dengan bermain remi, siapa kalah ia harus takbir selama masa hukuman itu habis.<br />
<br />
Namun, kisah berikutnya adalah kemurungan para peremi yang tergabung dalam wadah organisasi KOREM (Komandan Remi) yang akan gue ceritain besok lain kali. Intinya postingan ini adalah Takbiran ala KOREM.<br />
<br />
(catatan harian ku yang galau)Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-32964377965704556282011-09-04T22:10:00.000+07:002011-09-04T22:10:46.943+07:00Tari Leyek<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTN9-sQ1vI0ySuVY01_K5cd3fkTYjHpFkA_N8hro5kA8imen5IfHYj_riCZQ6bCgfT_S3U9unf9w5_6VMwHmHdiA3PyEO_pkjQ4mQOsktMX5YY13UliXfqB2A4LnB0HF4hFaSAfEX3gUk/s200/rodat-1.bmp" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTN9-sQ1vI0ySuVY01_K5cd3fkTYjHpFkA_N8hro5kA8imen5IfHYj_riCZQ6bCgfT_S3U9unf9w5_6VMwHmHdiA3PyEO_pkjQ4mQOsktMX5YY13UliXfqB2A4LnB0HF4hFaSAfEX3gUk/s200/rodat-1.bmp" /></a></div>
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"></span> Tarian
Leyek ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak tercatatnya
dalam buku-buku pengetahuan umum, membuat saya merasa tertarik untuk
mengetahui secara lengkap tentang tarian ini. Berikut ini adalah seuntai
cerita tentang keberadaan tarian khas Islam Yogyakarta.</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Peradaban
kuno tentang Kerajaan Mataram Islam tentu saja tidak bisa dipisahkan
dengan asal mula tarian rakyat ini. Terutama pada perkembangan agama
Islam di tanah Mentaok ini. Lain cerita tentang Syech Belabelu dan Syech
Maulana Maghribi yang berada di pesisir selatan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tersebutlah
seorang darah bangsawan Majapahit, nama kecilnya adalah Raden
Trenggono, setelah belajar kepada Sunan Kalijaga namanya diubah menjadi
nama seorang yang benar-benar mengetahui segala seluk beluk agama Islam
yakni Panembahan Bodho. Singkat cerita Panembahan Bodho memenuhi tugas
yang diembannya di daerah Tanah Perdikan Mangir.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jauh
sebelum peristiwa Ki Ageng Mangir Wanabaya tewas di tangan Panembahan
Senopati. Kerajaan Islam kedua di tanah Mataram yang belum pernah
mencapai kejayaannya, Kerajaan Islam Mataram Kidul.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Peradaban
Islam itu mulai tumbuh dengan segarnya di tanah ini, meski penghulu
tanah perdikan ini sebelum Wanabaya tidak mau masuk Islam. Terkenallah
sebuah permainan musik yang diciptakan oleh Panembahan Bodho dengan
salah seorang santrinya, yakni Kesenian Rodat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Banyaknya
orang yang berjoget ria ketika lantunan sholawat nabi yang diiringi
oleh Kesenian Rodat membuat Panembahan Bodho merasa harus meluruskan,
bahwa boleh saja senang ria dengan sholawat atau maulid tapi jangan
sampai seperti kelewatan. Apa boleh buat, dengan dipandu oleh
santri-santrinya Panembahan Bodho berusaha meluruskan jogetan itu
menjadi sebuah tarian yang sopan namun tidak mengurangi rasa gembira di
hati.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Akhir
dari sebuah perjalanan peristiwa itu terciptalah Tarian Leyek untuk
mengiringi Sholawat Maulid yang dimusiki oleh Kesenian Musik Rodat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tariannya
semangat suka ria yang mencerminkan bagaimana cara menyambut Nabi
Muhammad saw yang diyakini oleh masyarakat hadir ditengah-tengah
perayaan Maulid itu. Alunannya seperti ombak pantai Selatan yang tajam
namun indah. Properti yang digunakan berupa <i>tipas</i> atau kipas.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kesenian
Rodat dan Tarian Leyek ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bisa
saja hanya Kesenian Rodat, namun rasanya ada yang kurang lengkap tanpa
hadirnya Leyek. Kedua kesenian ini bergembang terus di daerah Bantul,
Yogyakarta seperti Kauman Wijirejo, Mangir, Ngeblak, Sabunan, dan daerah
lain.</span></div>
Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-18167373444397583902011-09-03T17:27:00.000+07:002011-09-03T17:27:48.608+07:00Semangat kami = Semangat Media Massa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMknsMTPa1WS4_PjDtqgF8g0oLJK84APqP_n7UIuDbPhY0ZLEHjDb-ILTOrL_m1_FP63ghgtSRKmnJXqyuf6JOl3-YkxyCoBe_sZrVVhq0tv5UjcP3S2IKBXJZJZbOm1mmpt5fHjHaxww/s1600/IMG_7578.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMknsMTPa1WS4_PjDtqgF8g0oLJK84APqP_n7UIuDbPhY0ZLEHjDb-ILTOrL_m1_FP63ghgtSRKmnJXqyuf6JOl3-YkxyCoBe_sZrVVhq0tv5UjcP3S2IKBXJZJZbOm1mmpt5fHjHaxww/s320/IMG_7578.JPG" width="320" /></a></div>
Tersebutlah sebuah desa dengan segudang kreativitas agar mereka diliput oleh Mass Media. Dan berikut adalah hasil dari liputan koran Merap*.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Kreativitas Pemuda Dusun Bejen : Lagu Unik Penanda Sahur</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><i><span style="font-size: small;">Gundul-gundul pacul cul, gemblelengan, nyunggi nyunggi wakul kul gemblelengan, wakul ngglimpang segane dadi sak latar.</span></i></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Itulah salah satu lirik lagu Jawa yang dilantunkan Anas Nefiyanto, Jayid dan belasan pemuda masjid diiringi tabuhan kentongan maupun bass sambil keliling menyusuri jalanan kampung Dusun Bejen Bantul, Sabtu (6/8) dinihari. Begitu nyanyian selesai langsung disusul teriakan <i>sahuuur..sahuuur</i>.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Saat rombongan gugah sahur ini melewati gang-gang kampung, sayup-sayup kemudian terdengar suara aktivitas di rumah para warga. Mereka yang mendengar suara gugah sahur ini kemudian beranjak menuju ke dapur untuk mempersiapkan menu sahur di rumahnya. Yang pasti dengan adanya kegiatan gugah sahur oleh para pemuda masjid ini para warga banyak yang merasa terbantu. Efek langsung dari kegiatan kreatif ini para warga kampung jadi bisa melakukan persiapan untuk sahur lebih awal. Dengan adanya tradisi gugah sahur ini harapannya memang agar para warga kampung tidak ada yang terlambat mempersiapkan menu untuk sahur.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Tradisi unik ini merupakan tradisi gugah sahur yang dilakukan para pemuda Masjid Darussalam Dusun Bejen Bantul yang sudah rutin mereka lakukan saat Bulan Ramadhan. Dengan alat musik beraneka ragam, mereka berkreasi melakukan gugah sahur dengan lantunan lagu unik yang menghibur.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Koordinator kegiatan, Mazdan kepada Merapi menyatakan, tradisi gugah sahur ini sudah berlangsung beberapa waktu. "Kegiatan ini diolah oleh takmir masjid. Tujuannya untuk membangunkan warga sahur khususnya saat Bulan Ramadhan," papar Mazdan.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7-Ewjo5-56FrPMsxcf-ayuKRGQHXsj0-hXa7bsQ80punTg0qmfA_P7fzfYpwjRKRksoDEow2lu2zAqoXW53uddSkWZ216govdkFUBZ-TBH5lOPySsR_6-gKG0vaOioY4QQwoKw0s14-A/s1600/IMG_7581.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7-Ewjo5-56FrPMsxcf-ayuKRGQHXsj0-hXa7bsQ80punTg0qmfA_P7fzfYpwjRKRksoDEow2lu2zAqoXW53uddSkWZ216govdkFUBZ-TBH5lOPySsR_6-gKG0vaOioY4QQwoKw0s14-A/s320/IMG_7581.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Dalam setiap kali keliling kampung, ada 12 sampai 16 orang pemuda yang turut serta. Saat keliling untuk melakukan gugah sahur, mereka sudah membawa peralatan musik masing-masing. Tugas mereka juga beda-beda. Ada yang khusus penabuh Bass, ada juga yang menjadi vocal. Khusus yang kebagian tugas vocal, mereka berada di barisan paling depan sambil membawa megaphone.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Menurut penuturan Mazdan, kegiatan gugah sahur ini pertama kalinya dilakukan di rumah warga. Karena kegiatan ini sifatnya umum kemudian diakomodir oleh takmir hingga menjadi format seperti sekarang. "Dalam setiap malamnya, kami mulai keliling pukul 02.00," jelas Mazdan. (Shf)-b</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;"> </span><i><span style="font-size: small;"><br /></span></i></span>Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-751418904084108262011-09-02T13:45:00.000+07:002011-09-02T13:45:45.534+07:00Tarian ala Sufi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0rulcyusRrVL7HBZwumu3-r-B9yMpS-VWJUsRqodrAd7dIujrttOaSh28NcknVXKJU8K7ofEWgRFVPIYV4_PEorT58ExSyl4YYNt_jO8c0TaBpQGywiDZgUCmZYhTIPUDDbMaM2_mOT0/s1600/dervish+5.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0rulcyusRrVL7HBZwumu3-r-B9yMpS-VWJUsRqodrAd7dIujrttOaSh28NcknVXKJU8K7ofEWgRFVPIYV4_PEorT58ExSyl4YYNt_jO8c0TaBpQGywiDZgUCmZYhTIPUDDbMaM2_mOT0/s320/dervish+5.jpeg" width="320" /></a></div>
Waw, nih postingan terbaru dari ana...<br />
Ana lihat, banyak akhir-akhir ini make tarian ini, terakhir dari tvon*,<br />
<br />
Tahu Tarian Whirling?<br />
Sebenarnya sich saya juga belum terlalu paham soal menyoal tentang
tarian ini. Tapi yang saya pelajari adalah bagaimana nilai filosofisnya
yang terlihat jelas pada setiap gerak tarinya. Orang yang pertama
melihat gerak tarian ini pasti bulu kuduknya berdiri, tapi jangan
artikan bahwa ada makhluk ghaib lho!!<br />
<br />
Tarian inilah yang mengambarkan bagaimana makrifat kehidupan seorang
manusia di dunia. Tarian yang mengajarkan kepada kita tentang bagaimana
nilai pandang sebagai sufi menjalankan ibadahnya untuk Allah swt. Mulai
dari pakainan yang dikenakan oleh si penari sampai ke geraknya
mengambarkan jelas tentang kematian manusia.<br />
<br />
Berputar, itulah arti dimana manusia ini selalu berputar sesuai dengan
takdir yang diturunkan dan digariskan oleh Allah swt. Mulai dari Nabi
Adam as hingga Nabi Muhammad saw mengambarkan keberputaran juga. Umur
manusia yang terus saja berputar pun demikian.<br />
<br />
Memakai pakaian serba putih, arti dari kain kafan yang kelak membalut
kita dalam kesendirian dalam liang kubur. Adalagi yang menyebutkan bahwa
nilai putih ini adalah suatu nilai keruhanian.<br />
<br />
Waw, jadi inget video klipnya "Laskar Cinta"Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1207218212465938072.post-14961764444483319872011-09-02T00:19:00.001+07:002011-09-02T08:11:24.609+07:00Ardhanareswara : Cinta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1rhAQ-wRDQBDjH-LM0To8brdfANQblrb8h2nhfEujArQ7puxYCIsx58m8NSD9l6QqsFbZso81mTbaIGGg9OIPfYVTFryT_CBXFoS64aIGrU4p8bqnjQJ8Eq2-6aFlUSuHj_7OF4FDHhw/s1600/alqu__an__dan_tasbih_by_dulkimso_photography.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1rhAQ-wRDQBDjH-LM0To8brdfANQblrb8h2nhfEujArQ7puxYCIsx58m8NSD9l6QqsFbZso81mTbaIGGg9OIPfYVTFryT_CBXFoS64aIGrU4p8bqnjQJ8Eq2-6aFlUSuHj_7OF4FDHhw/s320/alqu__an__dan_tasbih_by_dulkimso_photography.jpg" width="320" /></a></div>Cinta memang galau gan, tidak ada yang mengira cinta itu tumbuh pada hati yang tulus dan setia. Merasakan satu rasa aneh yang selalu menghantui hati kemana pun kita pergi. Cemburu, gelisah, khawatir, sampe kehilangan seseorang yang disayangi itu WAJAR (wajar tuh bukan wajib belajar lho).<br />
<br />
Cinta pertama, apa yang dirasakan serba aneh mas bro, ingat lagunya Maia? yupz, setiap kali ngelakuin kegiatan apapun, bayangan tentang seorang kekasih itu akan hadir. Why? entah karena apa. Wallahu a'lam dah kalo kayak gini.<br />
<br />
Cinta itu adalah anugerah dari Allah SWT, kepada manusia Allah memberikan cinta itu beriringan dengan nafsu. Jadi, lok ada video bokep kayak Ariel itu wajar karena nafsulah yang bergerak beriringan dengan cinta.<br />
<br />
Tau gak mas bro kosakata "bercinta"?<br />
Bercinta tuh yaa kayak yang dilakuin Ariel cs itu. (masya allah) Tuh kan, cinta itu adalah nafsu.<br />
<br />
Kesimpulan :<br />
Cinta adalah anugerah dari Allah SWT kepada manusia sebagai aplikasi dari mengasihi dan menyayangi (arrohman dan arrohim) dan rasa cinta itu juga harus dikembalikan kepada yang punya yakni Allah. Yakin dech, bila kita mencintai pasangan kita karena Allah ta'ala pasti dunia akhirat akan bareng (setia sehidup semati) tapi ingat mencintai pasangan karena Allah ta'ala bukan karena nafsu cos cinta itu adalah nafsu.Ardhanareswarahttp://www.blogger.com/profile/12173796059388134765noreply@blogger.com0