Friday, October 28, 2011


Sebuah percakapan panjang akhirnya memberikan aku sebuah ilmu, memberikan tambahan wawasan tentang benar adanya yang bernama Bid'ah Wajib. Beberapa kalangan Islam yang berpikir modern, beberapa puluhan tahun yang lalu mempunyai misi-visi khusus untuk membasmi hal-hal yang berkaitan dengan Bid'ah dan teman-temannya. Tidak aneh bila kemudian, muncul beberapa kesalahpahaman antara golongan Islam satu dengan golongan lainnya karena sebuah adu dompa serta adu dalil.

Nahwu Shorof merupakan hal yang baru dalam wawasan khasanah Islam. Pada zaman Nabi Muhammad SAW belum ada ilmu macam-macam bahkan Nahwu Shorof yang istilahnya penting untuk menjaga kemurnian Al Qur'an. Ini merupakan hal yang baru dalam Islam tentunya juga berkaitan dengan masalah ibadah karena membaca Al Qur'an merupakan sebuah ibadah amaliah bagi muslim. Bila, pembacaan Al Qur'an salah atau ada yang mengganti titah-titah mulia maka tentu kita tidak akan mengerti permasalahan itu.

Sebelumnya saya waton namai dengan Adhiya'ud Daaroin yang menurut saya Cahaya Dua Rumah. Ternyata setelah melalui pembelajaran singkat, saya berada dipihak yang salah. Secara Nahwu Shorof, kata yang saya keluarkan akan mengandung makna lain. Tidak salah dalam pemilihan kata-katanya namun saya salah mengucapkannya. Dari sinilah saya mulai mengerti hal yang sebenarnya salah dan harus dibetulkan.

DHIYA'UD DAAROIN
artinya Cahaya Dua Rumah. Dua Rumah yang dimaksud adalah rumah dunia dan rumah akhirat.

Dan sekarang saya suka Dhiya'ud Daaroin sebagai paraban maupun siap untuk direlease sebagai majelis taklim dan sholawat.

Thursday, October 27, 2011

Saya cuma mau ngucapin tentang kehadiran bulan "Besar" dalam kalender Islam, hajatan terbesar umat Islam pun dilaksanakan pada bulan ini, yakni Idul Qurban dan Ibadah Haji.

HAPPY
DZULHIJJAH 1432 H MUBARAK !
SEMOGA YANG SEDANG MENJALANKAN IBADAH HAJI, IBADAHNYA DITERIMA DI SISI ALLAH SWT SEBAGAI AMALAN YANG IKHLAS DAN DAPAT MENJADIKAN ORANG-ORANG MUKMIN DI TANAH HARAM IBADAHNYA MENJADI HAJI YANG MABRUR! PULANG MEMBAWA BERKAH DAN OLEH-OLEH! AMIN.

BAGI YANG TANGGAL 1 SAMPAI TANGGAL 9 MAU MENJALANKAN IBADAH PUASA SUNAH SEMOGA PUASANYA YANG IKHLAS DAN DIKUATKAN DARI SEGALA BENTUK NAFSU SERTA DILINDUNGI RASA LAPAR DAN DAHAGA DARI SENGATAN PANAS DAN TERIKNYA MATAHARI! AMIN!


Kalau baca judul postingan kali ini, jangan kira itu adalah Royal Wedding yang diadain di Kerajaan Inggris. Inggris boleh aja ada Royal Wedding, tapi kebudayaan Inggris menurut gue nggak ada ISTIMEWAnya. Bosen liat upaca seperti itu, justru upacara pernikahan ala Kerajaan Inggris sudah pada diadopsi oleh masyarakat perkotaan di Indonesia, ternyata nggak cuma anak ajah yang diadopsi. hha, kali ini agak SARA.

Indonesia yang kaya budaya ini salah satunya mempunyai khasanah kebudayaan yang tinggi akan nilai-nilai keluhuran sehingga menyusunlah sebuah kemajemukan budaya di Indonesia. Kebudayaan Jawa merupakan salah satu kebudayaan yang mencitrakan suatu suku di pulau Jawa (Jawadwipa) bagian tengah. Dua situs kebudayaan selalu menjaga budaya ini ada dan abadi di Indonesia menjadi situs pariwisata Indonesia yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun luar negeri.

Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, sebuah situs budaya, sumber dimana kebudayaan itu berasal dan terjaga hingga kini karena sebuah keistimewaan. Saudaranya yang lain, Kasultanan Surakarta Hadiningrat cahyanya mulai pudar dengan beberapa keadaan. Tapi, semua itu tentu sudah diatur oleh Tuhan, yang tentu saja menentukan sebuah nasib bagi sebuah bangsa pula.

Gusti Kanjeng Raden (GKR) Bendara dan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhanegara menyelenggarakan perhelatan besarnya dengan sebuah adat dan budaya yang berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perhelatan pernikahan tersebut mempunyai nama jawanya Pawiwahan Ageng. Inilah yang disebut sebagai Royal Wedding 2011.

Prosesi pernikahan ini tak luput dari sarat khasanah budaya Yogyakarta. Mulai dari prosesi yang dianggap penting hingga bagian-bagian  terkecil darinya. Bala prajurit abdi dalem Keraton Ngayogyakarta tak luput dari tugasnya sebagai seorang abdi kerajaan, ratusan bala prajurit dikerahkan untuk turut serta dalam mendukung kelancaran dan berjalannya prosesi adat ini.

Bagi rakyat Kasultanan Ngayogyakarta, perhelatan ini juga merupakan pesta rakyat Yogyakarta. Dari pihak Keraton sendiri menyediakan wahana pesta tersebut dengan menggelar Angkringan Gratis pada malam hari Selasa. Adanya Angringan Gratis menjadi daya tarik pariwisata tersendiri. Ratusan bahkan ribuan warga DIY ikut menikmati makanan yang dihidangkan sebagai menu makan di angringan gratis. Satu makanan pun yang masuk dari mulut untuk menyenyangkan perut tidak dipungut sepeser pun rupiah dari pembelinya.

Hampir dua pekan sudah perhelatan terbesar di Nusantara terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir dua pekan pula GKR Bendara meninggalkan kota dimana ia dibesarkan. Rakyat Yogyakarta tentu saja terus merindukan hal-hal ini kembali terjadi di tanah Yogyakarta. Menurut warga Yogyakarta, tanah yang dipijaknya sekarang hingga ibu pertiwi memaninggil ruhnya dan jasadnya dikembalikan pada tanah merupakan Tanah Perdikan dari Indonesia. Semua akan merasakan tetesan surga di bumi Yogyakarta.


YOGYAKARTA ISTIMEWA

Sunday, October 16, 2011

Purnama, begitu pula kisah ini terangkat dari sebuah waktu dimana sasandara bercahaya terang bersamaan dengan sempurnanya bentuknya. Derai air mata sejarah mengalir begitu pula mengikuti zamannya yang kian menua. Kala malam mebasahi bumi Mataram dan purnama pun menghiasi malam yang gelap gulita, itulah saat terindah ketika melihat kemegahan pesona bangunan sejarah ini.

15 Oktober 2011, sasandara yang penuh itu berselang datang. Sudah dilupakannya seberkas cahaya beberapa waktu kemarin menghiasi pelataran Candi Prambanan. Namun, malam ini gebyaran pesona indahnya cahaya di Candi Prambanan berbeda dengan apa yang pernah diberikan oleh Sendra Tari Ramayana kepada candi yang berjumlah seribu ini.

Opera van Java, memberikan kesan indah bagi Candi Prambanan untuk kali ini. Terlebih restu yang diberikan oleh Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat kepada OVJ untuk menggelar serangkaian acara roadshow di Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan kota ketujuh acara roadshow Opera van Java berlalang buana di Jawadwipa - Balidwipa.

Nuansa latar pangung kali ini sungguh menakjubkan. Meski alur ceritanya nggak ada hubungannya dengan Candi Prambanan tapi nuansa yang diberikan Candi Prambanan untuk alur ceritanya membuat nuansanya beda. Pesona indahnya candi Hindu ini dengan disoroti lampu dari kaki candi membuat kesan Candi Prambanan cantik.

Parto, Azis, Andre, Nunung, dan Sule menghibur warga Yogyakarta dengan lawakan mereka bersama bintang tamu Soimah "Ayu Ting Ting" dan Marwoto. Lakon yang mereka bawakan kali ini berjudul "Klentang Klenting Klentung". Seperti biasanya, mereka membawakannya dengan penuh guyon kesana-kesini yang membuat kocak perut penonton.

Inilah titik dimana roadshow yang digelar Opera van Java selama ini berkiblat. Ketika di dalam studio, mereka hampir ketika lakon tertentu menayangkan background candi Prambanan serta candi lainnya. Tetapi untuk kali ini, OVJ live mempertontonkan kemegahan dari candi Hindu terindah di Dunia sebagai latar pangung yang mewah. Bahkan aku bilang sebagai latar pangung termewah dari pada latar pangung ulang tahun salah satu televisi swasta.

Berandai jika Prambanan termasuk 7 Keajaiban Dunia Terindah, pasti akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia bersamaan dengan Pulau Komodo. Salah satu peninggalan bersejarah di Indonesia meski masih ada candi lainnya, namun setidaknya Candi Prambanan mempunyai cerita cinta yang lain.

SELAMAT KEPADA OPERA VAN JAVA YANG TELAH MENGHIBUR WARGA YOGYAKARTA.

YOGYAKARTA ISTIMEWA