Sunday, November 27, 2011

Kademangan merupakan kembangan dari sebuah kata dasar "demang" yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai artian kepala distrik atau wedana pada zaman pemerintahan Belanda. Sehingga, dapat dibilang kademangan merupakan suatu wilayah yang dipimpin oleh seorang Demang.

Bejen, sebuah pedukuhan di kelurahan Bantul. Letaknya tenggara jantung kota Bantul, mungkin sekitar satu kilonan meter bila diambil sebuah garis lurus. Rumah Sakit Panembahan Senopai Bantul diambil garis lurus ke barat sekitar 200an meter. Inilah sebuah dusun yang mempunyai nama Bejen.

Banyak cerita yang menceritakan sebuah sejarah di mana Bejen merupakan sebuah nama kuno. Menurut pengamatan penulis, nama Bejen mungkin sudah ada bersamaan dengan nama Kademangan Ngepal (Palbapang sekarang) atau lebih muda puluhan tahun setelah itu.

Sekedar untuk mencicil sebuah proyek penulisan sejarah Bejen, mungkin ada beberapa analisa yang dapat menjadi acuan bila Bejen merupakan sebuah Kademangan dan merupakan desa kuno pula.

1. Sebuah sil-silah tentang trah Bejen yang berasal dari keturunan Prabu Brawijaya V (Prabu Kertabhumi). Dalam hal ini, mungkin pada generasi ke-berapa dari darah Brawijaya mulai menetap di Bejen. Dalam sil-silah ini disebutkan pula nama Panembahan Bodho yang berada di daerah Wijirejo, Pandak.


2. Adanya cerita tentang rumah-rumah megah dan besar-besar lengkap beserta pagar-pagar menjulang di daerah Bejen, meski saat ini semua itu mungkin telah hilang. Namun, cerita turun temurun pun juga merupakan referensi yang cukup baik untuk dikembangkan lebih lanjut. Khususnya terhadap sebuah nama yang menjadi sesepuh Bejen yakni Simbah Demang putera dari Josetro alias Setro Menggolo alias Joyo Setiko.

3. Sebuah cerita dari kyai-kyai sepuh tentang perjalanan Sunan Cirebon yang berusaha menangkap lintang yang jatuh di Makam Imogiri pada zaman Sultan Agung Hanyokrokusumo. Tepat disekitar Langgar Al Mujahiddin (Pondok Pesantren Hidayatul Falaah) itulah Sunan Cirebon sekedar melepas penat sambil menunaikan ibadah sholat. Konon, dahulu ada seorang kyai yang melihat cahaya cemlorot dari daerah langgar tersebut.

4. Sebuah kesenian Sholawatan Rodat yang merupakan peninggalan Panembahan Bodho di daerah Wijirejo. Kemungkinan karena ada salah satu trah Bejen yang mempunyai darah Panembahan Bodho, proses adanya Kesenian Rodat di Bejen melalui sebuah mobilitas budaya oleh keturunan Panembahan Bodho. Sampai saat ini, kesenian tersebut masih lestari dan menjadi khasanah kebudayaan di Bejen.

Wilayah cangkupan Kademangan Bejen belum diketahui secara pasti atau hanya menyusuri kisah-kisah lama tentang Bejen. Kemungkinan wilayah Pedukuhan Bejen saat ini ditambah beberapa wilayah lain. Semua ini tidak akan menjadi legenda bila tidak ada nama yang menjadi sebuah tanda tanya besar bagi keturunan Bejen, yakni nama Kyai Demang di Bejen dalam suatu sil-silah yang diberikan oleh Simbah Badjuri (Bejen RT 06), almarhum Simbah Djalal Syayuti, serta Simbah Moch, Maksum (kaum rois Bejen).

0 comments:

Post a Comment