Monday, September 5, 2011


Doa kami akan selalu ada untukmu Hadhrotusy Syaikh,


Cerita sebuah ilmu akan turun melalui sanad ilmu pada mata rantai guru. Berikut pula dengan guru kami K Achmad Burhani Asyahidi. Beliau adalah guru bagi kami, guru bagi murid-muridnya di Pondok Pesantren Hidayatul Falaah. Guru bagi kami yang bertempat tinggal di kampung Bejen baik santri kampung maupun hanya pemuda Bejen.

Dan inilah sebuah cerita tentang perjalanan bagaimana kami, para murid K Achmad Burhani meneladani perjuangannya menimba ilmu di sebuah jarak yang cukup jauh dari kampung Bejen. Pada saat ini, di tempuh pula menggunakan kendaraan bermesin masih menyisakan waktu yang cukup lama, bagaimana pula dengan sebuah dimensi yang lampau. Sebuah dimensi waktu yang mesin bermotor belum menjadi mayoritas kendaraan penguasa jalanan.

Berangkat kami di pagi ini (5/9) dengan serombongan jamaah berkendaraan 4 bus dan 2 mobil. Tujuan kami, sebuah tempat di suatu hutan. Hutan yang ditumbuhi banyak pohon bambu yang memenuhi halaman warga hingga ke kebun-kebun mereka juga tertumbuhi pohon bambu. Sebuah tempat yang mempunyai akses jalan yang bervariatif. Di antara jalan lurus mulus, terdapat jalan cor-coran yang bergelombang, jalan yang berbentuk zig-zag seperti tubuh ular, hingga jalanan seperti di daerah pegunungan.


Siapakah gerangan yang akan kami kunjungi sebagai rasa bakti kami atas rasa menjadi murid yang taat kepada gurunya?
Beliau adalah KH. Yasin bin Idris Kombangan.

Siapa gerangan beliau?
Beliau adalah guru dari K Achmad Burhani ketika dimensi tempo dulu seorang Achmad Burhani menjadi santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'ien Kombangan. Simbah guru dari kami, para murid K Achmad Burhani.


Hadhrotusy Syaikh?
Hadhrotusy Syaikh merupakan gelar yang sering dipakai oleh seorang Kyai atau Syaikh (Guru) bila seorang guru itu telah menurunkan sanad ilmunya hingga cucu murid. Arti dari Hadhrotusy Syaikh sendiri adalah Maha Guru. Pusat dari sanad ilmu itu. Seperti pula tokoh pendiri Nahdlatul Ulama yakni Hadhrotusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari Tebu Ireng atau pendiri Jama'ah Al Khidmah yakni Hadhrotusy Syaikh KH Achmad Asrori al Ishaqiy. Begitu pula apa yang terjadi pada KH Yasin bin Idris Kombangan.

Inilah tempat tujuan silaturrahim kami, Kombangan, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah. Terdapat sebuah pondok pesantren yang bernama Hidayatul Mubtadi'ien. Sebuah pondok pesantren yang diasuh oleh Hadhrotusy Syaikh KH Yasin bin Idris.

Cerita apa lagi yang akan diposting??? Tunggu kelanjutannya yah dalam judul "Simbah Guru Kami part 2"...
aku mau istirahat dulu setelah hari ini menempuh perjalanan yang mengasyikkan.

----------------------
karena sesuatu hal, postingan ini saya lanjutkan (kang uzan).


Suatu keberuntungan bagi kami, memiliki simbah guru seperti beliau. Bukan karena allamah-nya, bukan karena sepuhnya usia, bukan pula soal hal-hal aneh yang bersangkut paut hal yang tidak bernalar. Sungguh, beliau adalah merupakan orang-orang pilihan, orang-orang yang dikasihi oleh Allah ta'ala.

Shohibus Sirriy?
Jika mengenal Shohabat Abu Bakar Shiddiq, Shohabat Umar bin Khothob, Shohabat Utsman bin Affan, Shohabat Ali bin Abi Tholib, pasti tahu definisi kata "shohabat". Seseorang muslim yang hidup atau pernah bertemu semasa Rasulullah SAW hidup. Secara kenyataan, Simbah KH Yasin bin Idris pernah bertemu hingga bercakap-cakap dengan beliau Rasulullah SAW. Subhanallah, dan itulah yang mendasari beliau KH Yasin memperoleh julukan Shohibus Sirriy.

Lha sirriy-nya?
Berhubung karena Rasulullah SAW telah wafat dan dimakamkan di Kubah Hijau Masjid Nabawi dan Simbah KH Yasin sugeng jarak usianya tidak sepadan, bagaimana bisa pertemuan itu terjadi? Pertemuan itu terjadi secara samar-samar, jadi secara sirriy. Sebagai contoh Shohabat Umar bin Khothob adalah masa hidupnya menjumpai dhohiriyah dari Nabi Muhammad SAW sehingga memperoleh julukan Shohabat. Bagaimana dengan Simbah KH Yasin? Beliau bertemu bi qolbi jadi secara samar atau sirriy.

Subhanallah, cuplikan kecil tentang manaqib Simbah KH Yasin menegaskan kita tentang sanad ilmu kita, bagi mereka yang mengaji di Pondok Pesantren Hidayatul Falaah ataupun pemuda kampung Bejen yang biasa mendengar mauidhoh hasanah dari K Achmad Burhani ilmunya pun bersumber dari sebuah kota ilmu (Nabi Muhammad SAW). Semoga barokah ilmu kita fid dunya wal akhiroh.

tentang mauidhoh hasanah Simbah KH Yasin tunggu postingan berikutnya, karena butuh narasumber juga untuk menghindari salah penafsiran.

0 comments:

Post a Comment