Saturday, September 3, 2011

Tersebutlah sebuah desa dengan segudang kreativitas agar mereka diliput oleh Mass Media. Dan berikut adalah hasil dari liputan koran Merap*.


Kreativitas Pemuda Dusun Bejen : Lagu Unik Penanda Sahur

Gundul-gundul pacul cul, gemblelengan, nyunggi nyunggi wakul kul gemblelengan, wakul ngglimpang segane dadi sak latar.

Itulah salah satu lirik lagu Jawa yang dilantunkan Anas Nefiyanto, Jayid dan belasan pemuda masjid diiringi tabuhan kentongan maupun bass sambil keliling menyusuri jalanan kampung Dusun Bejen Bantul, Sabtu (6/8) dinihari. Begitu nyanyian selesai langsung disusul teriakan sahuuur..sahuuur.

Saat rombongan gugah sahur ini melewati gang-gang kampung, sayup-sayup kemudian terdengar suara aktivitas di rumah para warga. Mereka yang mendengar suara gugah sahur ini kemudian beranjak menuju ke dapur untuk mempersiapkan menu sahur di rumahnya. Yang pasti dengan adanya kegiatan gugah sahur oleh para pemuda masjid ini para warga banyak yang merasa terbantu. Efek langsung dari kegiatan kreatif ini para warga kampung jadi bisa melakukan persiapan untuk sahur lebih awal. Dengan adanya tradisi gugah sahur ini harapannya memang agar para warga kampung tidak ada yang terlambat mempersiapkan menu untuk sahur.

Tradisi unik ini merupakan tradisi gugah sahur yang dilakukan para pemuda Masjid Darussalam Dusun Bejen Bantul yang sudah rutin mereka lakukan saat Bulan Ramadhan. Dengan alat musik beraneka ragam, mereka berkreasi melakukan gugah sahur dengan lantunan lagu unik yang menghibur.

Koordinator kegiatan, Mazdan kepada Merapi menyatakan, tradisi gugah sahur ini sudah berlangsung beberapa waktu. "Kegiatan ini diolah oleh takmir masjid. Tujuannya untuk membangunkan warga sahur khususnya saat Bulan Ramadhan," papar Mazdan.

Dalam setiap kali keliling kampung, ada 12 sampai 16 orang pemuda yang turut serta. Saat keliling untuk melakukan gugah sahur, mereka sudah membawa peralatan musik masing-masing. Tugas mereka juga beda-beda. Ada yang khusus penabuh Bass, ada juga yang menjadi vocal. Khusus yang kebagian tugas vocal, mereka berada di barisan paling depan sambil membawa megaphone.

Menurut penuturan Mazdan, kegiatan gugah sahur ini pertama kalinya dilakukan di rumah warga. Karena kegiatan ini sifatnya umum kemudian diakomodir oleh takmir hingga menjadi format seperti sekarang. "Dalam setiap malamnya, kami mulai keliling pukul 02.00," jelas Mazdan. (Shf)-b

 

0 comments:

Post a Comment