Sunday, September 4, 2011

Nih postingan terbaru gue(bahasanya enggak banget), belum juga selesai lebaran juga khan? Nih, about night of takbir atau istilah Inggrisnya mengatakan Malam Takbiran. Dari judul postingan nyambung gak sih? Takbiran sama kartu (lebaran) itu nyambung gak?

Dimana?
Sebuah pertanyaan itu pasti sudah mengangan-angan dimanakan malam takbiran ini?

Penting nggak sih?
Terserah elu-elu yang baca, penting atau nggaknya,,, ntar bikin polling ajah... ^.^

Dimana?
Acara akbar ini diadakan oleh sebuah lembaga terbesar di kampung kami karena tidak ada organisasi pemuda kampung sehingga aku pun menamainya dengan lembaga terbesar di kampung kami. Takmir Ramadhan Masjid Darussalam Bejen adalah penyelengara acara terakbar di kecamatan Bantul, kabupaten Bejen (KH Muhtarom Idris).

Acaranya apa dong?
Acaranya tuh Pesta Kembang Api Simpang Lima. Why Simpang Lima? Karena kebetulan otak-otak (makanan) kami berfikiran perempatan Bejen itu bentuknya Segi Lima (Simpangan Lima). Di tempat ini, triliyunan kembang api disumet sebagai pemeriah malam Takbiran. Acara ini di gelar pada acara Takbir Keliling Dusun Bejen.

Dari merk kembang api Roman Candle sampe merk abal-abal pun tak kalah memeriahkan perempatan ramai itu-lalu lintas sudah di atur sama yang punya jalan (polisi)-. Kok polisinya gak nertibin yang pada nyalain kembang api? Karena polisi bukan PolPP.

Meriah sih pestanya, jalan pun macet bak arus mudik-balik digabungin jadi satu. Wuah, catatan berharga untuk diceritakan ke anak cucu. Meletusnya kembang api sama seperti suara boom rikalton dan jewe mariot. Duar!!!

Menurut kami, semua pesta itu kurang meriah karena seperti sudah sepantasnya kita merayakan hari kemenangan dengan perayaan yang demikian (sejalan). Menurut kami, memeriahkan malam takbiran dengan arus balik adalah sesuatu yang meriah yakni dengan bermain remi, siapa kalah ia harus takbir selama masa hukuman itu habis.

Namun, kisah berikutnya adalah kemurungan para peremi yang tergabung dalam wadah organisasi KOREM (Komandan Remi) yang akan gue ceritain besok lain kali. Intinya postingan ini adalah Takbiran ala KOREM.

(catatan harian ku yang galau)

0 comments:

Post a Comment